Sebanyak 13 orang anggota DPRD Kab. Gunungkidul siang tadi, Selasa (31/01) lakukan kunjungan ke kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Rombongan diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM di ruang Kartini.
Suharno, Ketua DPRD Kab. Gunungkidul mengutarakan ada beberapa hal yang pihaknya ingin ketahui mengenai pengelolaan pendidikan di Surabaya, mengembangkan potensi unggulan serta mengenai biaya operasional pendidikan.
“Banyak hal yang akan menjadi kajian dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kab. Gunungkidul nantinya”.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan menjelaskan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Menurutnya, ada 19 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, dan perijinan online.
“Awal mulanya di tahun 2012 kami mengembangkan sistem data base profil sekolah, kemudian merambahk ke program-program online lainnya”. (Humas Dispendik Surabaya)