Peningkatan mutu serta kualitas pendidikan tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal saja, namun sektor non formal tak luput dari prioritas pengembangan pendidikan, terbukti dengan adanya kemajuan dari segi peningkatan kualitas para pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kesediaan sarana dan prasarana serta kualitas pemebelajaran yang semakin baik. Hal tersebut yang kemarin menjadi daya bagi istri Walikota Pangkal Pinang yang juga Ketua Bunda PAUD Dessy Ayu Trisna mengunjungi beberapa taman kanak-kanak (TK) di Surabaya.
Bertempat di gedung aula atas kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Jumat (20/03) kunjungan rombongan istri Walikota Pangkal diterima langsung oleh Kepala Dispendik Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si, Kepala Bidang Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd, Kepala Bidang Dikdas, Dra. Eko Prasetyoningsih M. Pd, dan Kepala Bidang PLS Drs. Dakah Wahyudi, M. Pd.
Dessy menuturkan kedatangannya di Surabaya bertujuan untuk melihat langsung kurikulum serta proses pembelajaran PAUD. Menurutnya banyak prestasi yang telah dicapai oleh Surabaya dalam hal tersebut, sebut saja TK Agripina yang menjadi juara 2 UKS tingkat nasional beberapa waktu lalu.
“Kami banyak mengetahui hal tersebut dari internet”, tuturnya.
Edison Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkal Pinang yang turut serta bersama rombongan menambahkan, bahwa hampir seluruh kecamatan didaerahnya memiliki TK negeri yang didukung oleh kompetensi baik dari segi pendidik PAUD maupun tanaga administrasinya, oleh karena itu pihaknya ingin mencontoh penerapan E-Government di bidang pendidikan yang telah berhasil di terapkan Surabaya mengingat telah dicanangkannya Pangkal Pinang sebagai Educational City.
Dalam sambutannya Ikhsan Kadispendik Surabaya mengutarakan banyak program yang telah dikembangkan Dispendik dalam peningkatan mutu serta kualitas pendidik PAUD, mulai dari pelatihan kurikulum kepada lebih dari 3.000 pendidik PAUD sampai dengan bantuan alat peraga edukatif (APE). Mantan Kepala Bapemas tersebut mengungkapkan, target ke depan ialah dalam satu RW terdapat satu Pos PAUD Terpadu (PTT). Keterlibatan SKPD lainnya serta Pokjanal menjadi salah satu faktor keberhasilan pengembangan PAUD di Surabaya.
Terkait inovasi pengembangan program E-Government, Aston menjabarkan ada sepuluh inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Kesepuluh program tersebut yakni profil sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, rapor online, try out online, PPDB online, media centre, dan klinik kurikulum 2013.
Kunjungan diakhiri dengan dengan mengunjungi beberapa TK di Surabaya, yakni TK Khadjiah, TK Negeri Pembina, dan TK Agripina. Di TK Agripina Dessy sangat terkagum-kagum dengan Best Practice berbasis alam yang berhasil diterapkan oleh TK tersebut. Mulai dari sarana dan prasarana yang lengkap sampai pada kurikulumnya. (Humas Dispendik Surabaya)