Meskipun tak meraih juara I dalam lomba “Widya Pakerti Nugraha 2014”, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur pada (20/10), SMAN 16 tetap bersemangat menanamkan pendidikan karakter dalam upaya melestarikan pendidikan budi pekerti kepada para siswanya, meskipun hanya meraih juara Harapan II Widya Pakerti Nugraha 2014 se-Jawa Timur.
Pendidikan karakter salah satu fungsinya yakni menekankan budi pekerti, perilaku sopan santun, saling menghargai dan menghormati antar sesama. Setidaknya hal tersebut harus ditanamkan guru dalam memberikan bekal pendidikan kepada siswa agar memiliki karakter pendidikan yang kuat.
Melalui pendidikan karakter diharupkan guru mampu mengimplementasikan pendidikan karakter dengan memadukan metode pembelajaran sekaligus memasukkan budi pekerti. Pendidikan karakter atau yang leboh sering kita kenal dengan budi pekerti bisa diajarkan pada pembelajaran umum seperti pada matematika, ilmu sosial, dan semua mata pelajaran yang ada.
Kepala SMAN 16, Drs. Hari Sutanto, M. Pd mengungkapkan, walaupun sekolahnya hanya meriah juara Harapan II, namun upaya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan lewat pendidikan karakter terus ditingkatkan, salah satunya akan berdampak kepada penilaian siswa dalam kurikulum 2013. “Perilaku sopan santu, saling menghargai, baik antara siswa dengan guru atupun siswa dengan siswa lainnya tetap kita tekankan, karena hal tersebut nantinya dapat membentuk karakter siswa yang berkualitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan melalui pendidikan karakter yang ditanamkan di sekolah-sekolah dapat menjadi benteng yang kuat dalam menghadapi pengaruh negatif yang sering ditimbulkan oleh kemajuan pada era globalisasi saat ini.
Ikhsan menambahkan bahwa trafiking, pergaulan bebas, serta narkoba merupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan era globalisasi. Oleh karena itu, pendidikan karakter dan budi pekerti sangat diperlukan para siswa dalam menghadapi pengaruh serta dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan zaman. (Humas Dispendik Surabaya)