Puluhan guru dari mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan IPS, hari ini Rabu (26/07) dapatkan pelatihan analisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Acara berlangsung di beberapa tempat yang berbeda yakni di kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik), SMPN 13, serta SMPN 3.
Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Aries Hilmi, S. STP menerangkan kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa KI dan KD pada setiap mapel untuk selanjutnya dari hasil analisis tersebut dilakukan penyusunan soal-soal High Order Thinking Skills (HOTS).
“Dengan soal HOTS akan melatih kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi”, ujar Aries.
Sementara itu, Wiwik Sri Utama salah seorang narasumber menerangkan penyusunan soal-soal HOTS merupakan sebuah tuntutan dalam penerapan kurikulum 2013 yang kemudian diperbaharui dengan kurikulum nasional di tahun 2017 ini.
“Ada beberapa kegiatan, pertama setelah melakukan diskusi, penugasan, dan tanya jawab peserta pelatihan dapat mengembangkan indikator pencapaian pembelajaran di setiap mapel”, ungkap Sri.
Narasumber yang juga berprofesi sebagai dosen IPS disebuah PTN Surabaya tersebut mengungkapkan tidak hanya sekedar hafalan namun juga soal HOTS ini mampu mengajak siswa berfikir dengan menggunkan logika.
Menurutnya, poin yang paling penting ialah bagaimana menyisipkan bahan ajar bermuatan literasi, karena literasi itu sendiri yang akan menentukan tema pembelajaran siswa disesuaikan dengan lingkungan sekolah.
“Selama ini budya literasi dianggap sebagai pembiasaan, namun pada kurikulum nasional literasi harus tercantum pada indikator KI dan KD pada sebuah mapel”, pungkas Sri. (Humas Dispendik Surabaya)