Tak salah jika Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional, tidak hanya inovasi pendidikan online yang memanjakan masyarkatnya namun produk hukum seperti perda dan perwali menganai pengelolaan pendidikan menjadi penunjang Surabaya meraih kota dengan pengelolaan pendidikan terbaik se-Indonesia di tahun 2016.
Sore tadi, Senin (27/03) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan DPRD Kota Bandung. Kedatangan mereka ke Surabaya ialah tidak lain ingin mempelajari pengelolaan pendidikan sebagai dasar penyusunan Rancangan Perundang-undangan pendidikan di kota Bandung.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengemukakan Perda No.16 Tahun 2012 tentang pengelolaan pendidikan Surabaya mengatur bagaimana memberikan pelayanan wajib belajar hingga 12 tahun serta pendidikan gratis di setiap jenjang.
Ikhsan menambahkan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“BOPDA tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja, namun sekolah swasta dan madrasah juga bisa mengambilnya”.
Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan. Selain itu, guna memaksimalkan layanan kepada masyarakat serta pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien Dispendik telah mempergunakan sistem online hampir pada semua lini.
Selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Ada 20 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Dua puluh inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, perijinan online, dan US USBK Online. (Humas Dispendik Surabaya)