Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya. Siang tadi (28/11) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Pati mengunjungi Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik).
“Kedatangan kami dalam rangka penyusunan masterplan pendidikan di Kab. Pati sehingga nantinya mengetahui gambaran bagaimana mengembangkan sebuah konsep pendidikan yang maju seperti di Surabaya”, ujar ketua rombongan Bappeda Kab. Pati Trisno.
Trisno menerangkan tidak hanya Bappeda, namun didalam rombongan tersebut terdapat OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinkominfo, Dinsos, serta OPD lainnya. Ia mengatakan hasil dari kunjungan ke Dispendik diharapkan dapat dijadikan sebuah pedoman dan arah dalam mengelola pendidikan di Kab. Pati.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan yang menyambut langsung kedatangan rombongan Bappeda Kab. Pati menyampaikan bahwa dalam membuat sebuah program pendidikan, pihaknya selalu berkoordinasi dan berdiskusi dengan berbagai pihak seperti Dewan Pendididikan Surabaya, LSM, sampai dengan berdiskusi dengan berbagai pakar.
“Dari diskusi tersebut kemudian misi pendidikan yang meliputi peningkatan kompetensi guru, siswa, ketersediaan layanan bermutu, dan peningkatan kualitas sekolah di terjemahkan ke dalam program-program”.
Ikhsan menambahkan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMP. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“BOPDA tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja, namun sekolah swasta dan madrasah juga bisa mengambilnya”.
Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan. Selain itu, guna memaksimalkan layanan kepada masyarakat serta pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien Dispendik telah mempergunakan sistem online hampir pada semua lini.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga berujar selama lima tahun, Dispendik berhasil mengembangkan 21 sistem inovasi pendidikan.
Ke-21 sistem tersebut diantaranya profil sekolah, SIPKS, Seleksi Kepala Sekolah Online, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran Online, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca Surabaya, Aplikasi Gaji Online, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, UNBK 100 persen, JOSS, Perijinan Online Terpadu, USBK Online, serta Rekomendasi Luar Kota Online. (Humas Dispendik Surabaya)