Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau yang biasa kita kenal dengan istilah UNBK tingkat SMA tergolong cukup sukses hal tersebut ditandai dengan tingkat kejujuran (integritas) tertinggi se-Jawa Timur, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya saat melakukan hasil verifikasi unas SMA dan SMK, mala mini (05/04) di SMKN 6 Surabaya.
“Dengan mengawali sistem UNBK 100 persen di Jatim diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain”, tutur Sudarminto.
Sudarminto menambahkan tidak dapat disamakan antara hasil UN PBT (Paper Based Test) dengan UNBK, karena penilaian saat ini tidak hanya dinilai dari nilai semata namun yang paling penting ialah para siswa Surabaya telah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
Menurutnya, keberhasilan tidak hanya dapat diarih melalui bidang akademik saja, namun saat ini potensi para siswa justru dapat dijadikan modal dalam meraih masa depan yang gemilang.
“Pemkot Surabaya telah memberikan wadah seluas-luasnya kepada para siswa dalam mengembangkan kemampuannya di segala bidang”.
Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerangkan selain efisien menghemat anggaran (cetak, soal, distribusi, sampai pengamanan), UNBK melatih integritas dan kejujuran siswa menjadi lebih baik. UNBK juga dianggap mampu meminimalisir potensi kecurangan dan memutus mafia kunci jawaban UN yang selama ini sering meresahkan masyarakat terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Selain itu, Siswa Surabaya sudah familiar dengan perangkat IT dan terbiasa mengerjakan tryout online yang berbasis IT.
Kasi Kurikukulum Dikmenjur Mamik Suparmi menyampaikan akan peringkat prestasi SMA dalam pelaksanaan UNBK. Peringkat pertama untuk penjurusan IPA diraih oleh SMAN 5, kedua SMAK St. Loius 1, ketiga SMA Petra 2, keempat SMAN 2, dan kelima diarih oleh SMA Petra I.
Sedangkan untuk SMA penjurusan IPS peringkat pertama diraih oleh SMAN 15, kedua SMAN 5, ketiga SMAN 2, keempat SMAK St. Louis 1, dan kelima diarih oleh SMA Petra 2.
Dan untuk SMA penjurusan Bahasa, peringkat pertama diraih oleh SMAN 21, kedua SMA Santa Maria, ketiga Santa Agnes, keempat SMAN 3, dan kelima diarih oleh SMAN 7.
Sementara itu, Kepala SMAN 15 khoiril Anwar, S. Pd berujar melalui prestasi sekolah yang diraihnya tidak membuat untuk cepat, pihaknya akan terus berupaya dalam mengembangkan serta meningkatkan prestasi para siswa di segala bidang terutama dalam menyiapkan para siswa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Bimbingan pelatihan pengusaan bahasa asing dalam diri siswa akan terus kita asah nantinya”. (Humas Dispendik Surabaya)