Bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) hari ini Kamis (20/07) lakukan sosialisasi akan pentingnya pemberian vaksin campak dan rubella kepada para anak usia 9 bulan <15 tahun baik dilingkungan sekolah.
“Kita tidak harus menargetkan Surabaya 100 persen bebas campak dan rubella, namun yang paling penting ialah bagaimana anak Surabaya semua harus mendapatkan vaksin”, ujar Kadispendik Ikhsan kepada memberikan pengarahan kepada para pendidik PAUD dan Guru SMP di lantai 6 Aula Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya.
Ikhsan juga menghimbau kepda sekolah-sekolah untuk turut serta mensukseskan program pemerintah tersebut. Menurutnya, bahaya dari campak dan rubella sangat luar biasa karena dapat mengancam masa depan para generasi emas bangsa mendatang.
“Penyakit ini selain dapat berakibat fatal pada kelainan fungsi organ tubuh (cacat) juga dapat menular”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga berujar bahwa apabila ada sekolah yang menolak diberikan sosialisasi serta vaksin kepada siswanya harap segera untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat ataupun Dispendik. Ikhsan juga mengajak kepada para guru untuk mensosialisasikan bahaya campak dan rubella kepada masyarakat.
“Ayo mari bersama membantu mereka menjadi generasi yang sehat serta siap menghadapi tantangan zaman”.
Campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran bernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian. Oleh karena itu imunisasi MR dan bersifat wajib. Pemberian imunisasi pun bisa diberikan meski anak-anak sudah mendapatkan imunisasi campak.
Selain itu, Imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi rubella pada saat kehamilan. Imunisasi JE diberikan untuk melindungi dari radang otak karena infeksi virus Japanese Ensefalitis. Sementara imunisasi Pneumokokus diberikan untuk melindungi anak-anak dari radang paru karena infeksi bakteri pneumokokus. (Humas Dispendik Suarabaya)