Dalam rangka menyongsong UNBK 2018/2019 Dispendik Surabaya menggalakkan pembuatan soal setara dengan soal UNBK untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, bahasa Inggris, dan IPA. Sebelum review soal, kegiatan diawali dengan Bedah SKL UNBK 2018/2019 pada pertemuan sebelumnya.
Sebanyak 52 Subrayon, yang terdiri atas 212 orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia sedang mengikuti review soal. Kegiatan dipandu oleh Siti Chalifatul Hamidah, Dosen FBS Universitas Negeri Malang. Hadir dalam pembukaan acara Sudarminto, Kabid Dikmen Dispendik, Iswati, Kasikur, dan Chamim Rosyidi Irsyad, Kepala SMPN 21 Surabaya, di Aula Lt.3 SMPN 19 Surabaya, Jumat (18/01/2019)
Sudarminto, Kabid Dikmen, dalam sambutannya menuturkan bahwa program ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan anak didik menghadapi UNBK. erlu diingat, dalam pembelajaran tidak meninggalkan unsur lima karakter yaitu religious, gotong royong, mandiri, nasionalis dan integritas.
Selain itu, lanjut Sudarminto, pembelajaran juga mengimplementasikan unsur 4C, yaitu kreatif, kolaboratif, kritis dan komunikatif, imbau mantan Kepala SMAN 16 Surabaya.
“Tahun 2019 mempertahankan ranking 4, bisa . Tahun 2019 meningkatkan ranking juara, pasti bisa,” demikian gemuruh yel-yel para peserta yang dipandu oleh Sudarminto.
Yang menarik dari yel-yel tersebut, kepalan tangan kanan tidak boleh diturunkan sekian lama, setelah ada aba-aba dari Sudarminto untuk menurunkan tangan, serentak kepalan tangan peserta diturunkan.
Siti Chalifatul Hamidah, Dosen FBS Universitas Negeri Malang, menjelaskan bahwa kriteria soal yang baik adalah jika alternatif jawaban harus mengacu pada soal. Opsi jawaban harus paralel, penggunaan kosakata atau istilah harus yang sering didengar oleh anak.
Hamidah mengingatkan, penggunaan kata-kata dalam teks yang bermakna tabu untuk daerah tertentu hendaknya dihindari. Demikian juga unsur ponografi, dan hal-hal yang berkait dengan aksi kekerasan.
“Teks yang baik hendaknya inspiratif, kekinian, dan dekat dunia anak-anak,” pungkas Hamidah.
Sementara itu, Wasis Murtiyoso, guru SMPN 17 Surabaya, menyambut baik kegiatan ini. Dengan mengikuti kegiatan ini para peserta memperoleh penyegaran materi dan teknik penyusunan soal yang ideal, tambahnya.
“Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan mendapatkan materi yang sesuai dengan tuntutan zaman,” pungkas mantan guru SMPN 52 Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)