Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) hari ini, Senin (28/11), mengumumkan pemenang c. Perlombaan ini merupakan kompetisi hemat energi yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas (SMP dan SMA) dalam rangka mengubah perilaku siswa untuk menerapkan upaya-upaya penghematan atau konservasi energi di lingkungan rumah dan sekolah.
LHE di Rumah dan Sekolah merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menanamkan perilaku hemat energi sejak dini pada masyarakat. Mengingat kebutuhan energi di Indonesia sekitar 95% berasal dari energi fosil khususnya minyak bumi, padahal cadangan minyak dan gas bumi semakin menurun dan menyebabkan permasalahan pasokan energi semakin kompleks. Untuk itu, selain upaya menemukan sumber-sumber cadangan minyak baru, masyarakat juga perlu melakukan upaya hemat energi.
“Saat ini kita masih tergolong boros dalam menggunakan energi. Untuk itu perubahan perilaku menjadi penting. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan efektif melalui pembiasaan atau sering juga disebut learning by doing. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa sekolah dapat memahami dan mempraktikkan pengetahuannya tentang konservasi energi,” ungkap Dirjen EBTKE, Rida Mulyana.
Rida menambahkan, program-program penghematan energi di sekolah dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup sederhana. Seperti mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan; Mencabut tusuk kontak listrik jika peralatan sudah dimatikan powernya; dan Mengatur suhu AC di ruangan pada 25ºC. Langkah-langkah sederhana ini dikenal dengan Gerakan 3M. “Dengan membentuk kebiasaan untuk melaksanakan penghematan energi di sekolah, penghematan juga diterapkan di lingkungan rumah oleh guru dan siswa, serta diharapkan menumbuhkan budaya hemat energi dimanapun kita berada, khususnya di sekolah dan di rumah,” jelas Dirjen EBTKE.
Lomba yang dimulai sejak September hingga November 2016 ini diikuti oleh 91 sekolah, dengan rincian: Jabodetabek 30 sekolah, Bandung 20 sekolah, Surabaya 20 sekolah, dan Denpasar 21 sekolah. “Kegiatan ini dirancang dengan berbagai bentuk aktivitas, yaitu pelatihan, tantangan, kunjungan ke kantor hemat energi, dan pemberian penghargaan,” lanjut Rida.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Budi Hartono SH, S. Pd, M. Pd menerangkan bahwa keberhasilan sekolahnya dalam meraih juara I pemenang Lomba Hemat Energi (LHE) di Rumah dan Sekolah tak lepas atas peran serta warga sekolah yang mensukseskan gerakan 3M.
Mantan Kepala SMPN 42 tersebut juga berujar tidak hanya SMPN 3 yang berhasil meraih sekolah hemat energi terbaik, namun ada SMAN 5 dan SMA Muhammadiyah 3 yang menduduki juara II dan III. (Humas Dispendik Surabaya)