Prestasi membanggakan diraih oleh SMPN 26 Kota Surabaya. Dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) Berkarakter Tingkat Nasional tahun 2019, sekolah yang berada di Jalan Raya Banjarsugihan No. 21, Kecamatan Tandes, ini berhasil meraih juara pertama kategori Kinerja Terbaik (best performance) untuk jenjang SMP/MTs.
Hadiah kepada pemenang diserahkan langsung oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kirana Pritasari dan Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi pada malam Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat Berkarakter Tingkat Nasional 2019 di Jakarta, Rabu malam (13/11/2019).
Ketua Panitia yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Sutanto mengatakan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah salah satu program yang berorientasi pada peningkatan pendidikan dan kesehatan di sekolah dan dibentuk atas dasar Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri pada tahun 2014 lalu. Menteri tersebut, antara lain Mendikbud, Menkes, Mendagri, dan Menag.
“Penyelenggaraan Lomba Sekolah Sehat Berkarakter merupakan salah satu strategi implementasi pembinaan dan pengembangan UKS/Madrasah,” katanya saat memberikan sambutan.
Dalam penilaian LSS, lanjut dia, Kemenkes memusatkan pada lingkungan fisik sekolah, bersih dan sehat. Kemendikbud dan Kemenag memusatkan pada pemahaman siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang diwujudkan dalam karakter bersih dan sehat siswa. Kemendagri memusatkan perhatian pada tata kelola penyelenggaran UKS/Madrasah.
“Tujuan utama penilaian LSS untuk menilai prestasi sekolah dalam melaksanakan UKS. Aspek yang dinilai bukan hanya kinerja sekolah, tetapi juga mempertimbangkan peran serta pembinaan UKS/Madrasah, upaya sekolah dalam mewujudkan budaya PHBS untuk peserta didik serta program-program UKS/Madrasah,” terangnya.
Sutanto menjelaskan, pada tahun ini jumlah peserta lomba sebanyak 96 sekolah dari 26 provinsi dan 82 kabupaten/kota se-Indonesia. Perinciannya, jenjang TK/RA 22 Sekolah, SD/MI 24 sekolah, SMP/MTs 26 sekolah, dan SMA/SMK/MA 24 sekolah. Ada tiga kategori pemenang, pertama adalah kinerja terbaik (best performance), pencapaian terbaik (best achievement), pembinaan karakter siswa terbaik (best character).
“Proses penilaian dan penjurian dilakukan pada periode bulan Juli sampai Oktober 2019 oleh tim pusat yang terdiri dari empat kementerian,” ujarnya. Berdasarkan proses penilain dan penjurian, telah ditetapkan 36 sekolah pemenang LSS dengan tiga kategori. Tiap kategori terdiri atas 12 pemenang.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Thussy Aprilliandari, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat dan berkarakter di segala jenjang pendidikan mulai TK, SD, hingga SMP.
“Ibu Wali Kota (-Tri Rismaharini-) memiliki kepedulian yang sangat tinggi dalam menciptakan lingkungan sekolah sehat di Surabaya,” ungkap Thussy Thussy Aprilliandari saat mendampingi SMPN 26 menerima pengharagaan, Rabu malam (13/11).
Ia melanjutkan, pelaksanaan program UKS/M di sekolah menjadi strategis karena upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Yang ditujukan kepada peserta didik di sekolah (jasmani, rohani, dan sosial) merupakan salah satu mata rantai dan yang paling penting adalah mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat surabaya.
Kepala SMPN 26 Surabaya, Akhmat Suharto, menuturkan untuk mewujudkan lingkungan sekolah sehat ada beberapa program unggulan yang telah diterapkan di SMPN 26 Surabaya, yakni kantin apung, program 3R (reduse, reuse, dan ryclce), taman refleksi, satgas anti narkoba, hingga kegiatan sarapan pagi bersama.
“Keberhasilan dan kesuksesan yang diraih merupakan kerja keras bersama dari semua pihak, tanpa adanya dukungan dari warga sekolah dan lingkungan masyarakat mustahil ini akan dicapai,” tutur Akhmat Suharto. (Humas Dispendik Surabaya)