Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya membagikan hadiah kepada pemenang pemilihan Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) tahun 2019, Jumat (27/09/2019). Pemenang lomba pada jenjang SD dan SMP dipilih juara 1, 2, dan 3. Kemudian dipilih juga juara harapan 1, 2, dan 3.
Untuk jenjang SD, juara pertama diraih Sheyreen Callista Navila dari SDN Kaliasin I, juara kedua diraih Siti Syahira Hasnainy Putri dari SDN Kendangsari I, dan juara ketiga diraih Ghazi Nevan Rasydan dari SDN Manukan Kulon II.
Juara harapan pertama jenjang SD diraih Valentina Leonnie Alexander dari SD Katolik Santa Clara. Juara harapan kedua diraih Kenzo Ezellent Zylwan Bintoro dan SDN Kaliasin I, dan juara harapa ketiga diraih Talita Pelagia Siswanto dari SDN Ketabang I.
Sementara pada jenjang SMP, juara pertama diraih Mada Satryawan dari SMPN 6, juara kedua diraih Putri Nabilah Fatihatul Firjah dari MTsN 2, juara ketiga diraih Maysahra Ramadhani dari SMPN 26. Juara harapan pertama diraih Istianah Hajarullah dari SMPN 9, juara harapan kedua diraih Jason Surya Tamin dari SMP Xin Zhong, dan juara ketiga diraih Christabel Arrowina Putri Tjahyadi dari SMPN 6.
Dalam penyerahan penghargaan itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan meminta kepada seluruh siswa untuk tidak berhenti sampai di sini. “Tetap dijaga semangatnya. Ke depan masih banyak lomba-lomba lain yang bisa diikuti. Orang tua dan guru harus ikut menjaga semangat anak-anak,” katanya.
Mada Satryawan dari SMPN 6 mengatakan, dalam Pelajar Pelopor Surabaya tahun 2019 ini dirinya melakukan wirausaha tentang olahan jahe putih. Saat panen, jahe kemudian diolah menjadi permen, bubuk, dan wedang jahe. “Keuntungan per minggu sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu,” ujarnya.
Sementara itu, juara 1 Pelajar Pelopor tingkat SD, Sheyreen Callista Navila, menuturkan keberhasilannya meraih prestasi ini berkat budidaya daun katup. Menurut Sheyreen, daun katup ternyata tidak hanya mampu memperlancar Air Susu Ibu (ASI) namun juga mampu mengobati berbagai macam penyakit, seperti flu, kolesterol, osteoporosis, hingga demam.
“Pola tanam yang dilakukan yakni melalui stek, sedangkan informasi manfaat daun katup melalui buku-buku perpustakaan dan bantuan google,” ujar siswi SDN Kaliasin 1. (Humas Dispendik Surabaya)