Siswa kelas 4 dan 5 SD negeri se-Surabaya serta seorang guru mendapat pelatihan kreativitas budaya dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Pelatihan dibagi ke dalam beberapa gelombang.
Senin pagi (27/08/2018), sebanyak 48 guru dan 96 siswa dari 48 SDN dilatih keterampilan membuat kotak pensil, proses pengeringan daun, hingga membuat kipas dari daun. Pelatihan siswa dan guru tersebut didampingi Siti Retnanik dari Bengkel Kriya Daun, Surabaya.
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (Sekdas) Dispendik Kota Surabaya Agnes Warsiati mengatakan, pelatihan kreativitas budaya ini termasuk ke dalam industri kreatif. Masing-masing SDN mengirim satu guru dan dua siswa.
“Selain bidang akademik, anak-anak diajari keterampilan agar menjadi anak kreatif serta inovatif. Dengan begitu, ke depan siswa-siswa bisa berpeluang menjadi entrepreneur,” kata Agnes.
Siswa, lanjut Agnes, diajari memanfaatkan barang sekitar yang menurut orang lain tidak bermanfaat. Namun, bila barang itu diolah dengan betul, bisa menghasilkan. “Nanti yang sudah dilatih bisa mengembangkan ke orang tua atau teman-teman lain,” tuturnya.
Siti Retnanik mengatakan, pihaknya melatih siswa membuat karya dari beberapa bahan. Salah satunya pemanfaatan limbah daun. Limbah daun tersebut dijadikan produk kipas daun, kotak tisu, tas, dan lain-lain. “Membuat kerajinan itu modalnya sabar dan telaten,” kata Pahlawan Ekonomi Surabaya tahun 2011 ini.
Salah satu siswa dari SDN Ngagel I, Ayu Rahma mengaku tidak terlalu mengalami kesulitan. Sebab, di sekolah sudah ada mata pelajaran tentang kesenian kriya. “Hanya saja bahannya yang berbeda,” tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)