Persiapan demi persiapan dalam menyambut pelaksanaan ujian nasional (unas) tingkat SMA dan SMK yang rencananya akan berlangsung pada bulan April mendatang tengah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, salah satunya melalui kegiatan yang berlangsung tadi pagi (01/12) di aula SMAN 16, yakni sosialisasi pendataan peserta unas SMA dan SMK tahun 2015.
Kasi Kurikulum Dikemenjur Mamik Suparmi mengutarakan sosialisasi pendataan peserta unas SMA dan SMK 2014/2015 diikuti 103 waka kurikulum SMK dan 136 waka kurikulum SMA. “Total ada 239 sekolah yang mengikuti kegiatan ini”.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuaran (Dikmenjur) Drs. Sudarminto, M. Pd menyampaikan pendataan untuk calon peserta unas 2014/2015 saat ini menggunakan aplikasi pendataan data pokok pendidikan menengah (Dapodikmen) Kemdikbud. Seluruh siswa yang akan mengikuti unas harus masuk kedalam Dapodikmen.
Lebih lanjut, Sudarminto mengungkapkan untuk memudahkan sekolah dalam memasukkan/mengentry nilai maka Dapodikmen akan digabung atau disinkronkan dengan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
“Seorang siswa nantinya akan sudah memiliki data dan nilai yang sudah tercatat di Kemdikbud”, ujarnya.
Sudarminto menambahkan dalam pendataan ini yang paling penting yakni data siswa yang melakukan mutasi sekolah. Sekolah yang menjadi tujuan siswa mutasi tersebut harus melakukan verifikasi data tersebut.
“Untuk mengantisipasi kesalahan data elektronik, Dispendik juga akan menyelenggarakan verifikasi pendataan manual calon peserta unas 2014/2015”.
Terkait kurikulum 2013, Dispendik telah menyediakan layanan konsultasi kurikulum 2013 baik secara tatap muka ataupun melalui online. Para guru yang gagal paham dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dapat memanfaatkan layanan tersebut.
“Setiap harinya layanan tatap muka atau klinik kurikulum 2013 akan kami buka mulai pukul 13.00 -15.00”, pungkas Sudarminto.
Sementara itu, petugas IT dari SMAN 21 Arief menjelaskan aplikasi dapodikmen telah mengalami pembaharuan yakni dari aplikasi Dapodikmen 8.3 menjadi Dapodikmen 8.10. “Untuk itu kita harus menginformasikan kepada SMA dan SMK”, tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)