Meski kurang lima bulan waktu pelaksanaan Ujian Sekolah pada bulan April 2018 mendatang, namun Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) telah menyiapkan langkah-langkah dalam mempersiapkan para siswa.
“Kita sudah menyiapkan buku pedoman guru yang berisi jadwal mulai dari penyusunan kisi-kisi soal, try out sampai dengan evaluasi”, tutur Kadispendik Ikhsan di hadapan para kepala SD se-Surabaya, pagi tadi Kamis (02/11) di ruang Bung Tomo.
Ikhsan menerangkan melalui buku pedoman tersebut berfungsi sebagai kontrol setiap tahapan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam rangka mempersiapkan para siswa menghadapi US sehingga nantinya menjadi evaluasi bersama.
Ia pun berharap agar para siswa dapat mengerjakan soal-soal try out online tahap demi tahap. Menurutnya try out tersebut dapat dikerjakan langsung secara online ataupun secara manual/offline dengan cara diunduh (print) lalu dikerjakan bersama-sama di sekolah.
“Saya berharap tidak potong kompas, tetap mengerjakan tahap demi tahap baik online maupun offline”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menuturkan dengan semakin banyak berlatih mengerjakan soal, secara mental para siswa akan jauh lebih siap dan diharapkan mereka memperoleh hasil yang terbaik.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Sekolah Dasar Agnes Warsiati mengungkapkan ada beberapa strategi dalam melatih siswa menghadapi US diantaranya yakni bersama siswa guru dapat elakukan bedah kisi-kisi US, kemudian guru juga dapat melakukan sharing materi US dengan forum KKG.
Selanjutnya guru juga dapat memberikan tambahan pelajaran pada siswa di jam ke-0 ataupun setelah jam pelajaran, memberikan pengayaan materi kisi-kisi US, serta melibatkan guru kelas lain dalam mendampingi siswa.
Mantan Kepala SDN Airlangga 1 tersebut menambahkan untuk memotivasai siswa berlatih soal-soal guru juga dapat melakukan try out US secara berkala minimal 15 kali dengan berbagai teknik pelaksanaan sampai dengn memberikan reward kepada siswa.
“Guru juga dapat berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa untuk pemantauan belajar di rumah, masalah kesehatan, gizi, sosial, dan masalah lainnya”. (Humas Dispendik Surabaya)