Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan layanan pendidikan inklusi menarik perhatian derah lain, siang tadi Jumat (19/01/2018) Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menerima kunjungan dari para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kab. Badung, Bali.
“Saat ini Kab. Badung tengah mengembangkan pendidikan inklusi, Surabaya kami anggap telah berhasil dalam merapkan pendidikan inklusi”, ujar Kadisdikpora Kab. Badung drs. I Ketut Widia Astika.
Ketut menambahkan setelah dari kantor Dispendik rencananya ia akan berkunjung ke beberapa sekolah inklusi diantaranya SDN Airlangga I dan SMPN 29 Surabaya.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dra. Agnes Warsiati, M. Pd menyampaikan bahwa saat ini Surabaya telah memiliki 50 SD Inklusi dan 23 SMP Inklusi yang tersebar di berbagai wilayah.
“Selain sekolah inklusi, juga disediakan para psikolog dan Guru Pendamping Khusus (GPK) pada setiap sekolah”.
Agnes menambahkan untuk meningkatkan layanan pendidikan inklusi di setiap wilayah kini terdapat Pusat Layanan Disabilitas. Ia menambahkan setiap hari para GPK tersebut melakukan observasi kepada para siswa sehingga para anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut dapat terlayani dengan baik. (Humas Dispendik Surabaya)