Sejak pukul 08.00 tadi pagi (07/12), ratusan SMP baik negeri maupun swasta mendatangi gedung aula SMPN 12, kedatangan mereka ialah untuk melakukan verfikasi sekligus nominasi calon peserta ujian nasional (UN) tahun 2016 yang akan berlangsung pada bulan Mei.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd mengungkapkan kegiatan verifikasi ini merupakan kegiatan rutin Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya dalam menyiapkan pelaksanaan UN 2016 agar berjalan lancar.
Menurutnya, verifikasi ini bertujuan memeriksa berapa jumlah sekolah dan siswa yang akan mengikuti UN sampai pada verifikasi berkas administrasi setelah itu kemudian dilakukan rekapitulasi dan di sahkan oleh pengawas untuk kemudian dilaporkan ke provinsi.
Eko menjelaskan, salah satu syarat peserta UN ialah memiliki ijazah dari jenjang sebelumnya, bagi siswa inklusif yang memiliki hasil di bawah standard nasional dan telah mendapatkan rekomendasi dari psikolog maka akan diarahkan ke sekolah inklusif.
“Untuk semua anak kelas IX nantinya harus mengikuti UN”.
Terkait teknis verifikasi, Koodinator Pengawas Dikmen Drs. Wachid Abdurahman, M. Si menyampaikan ada beberapa bukti fisik yang dibawa oleh sekolah dalam kegiatan verifikasi ini, mulai Daftar Calon Peserta (DCP) yang di print dari Dapodik, Dokumen Kurikulum yang sudah disahkan Kadispendik, Buku Induk, Buku Klaper, Buku Mutasi, Surat Mutasi Asli yang disahkan dinas pendidikan setempat, Rapor Calon Peserta, Rapor Siswa Mutasi, DKN/Legger Kelas Ujian pada Semester 1 s.d.4, Photo copy Ijazah dan SKHUS SD/MI, Photo copy Akte Kelahiran CP UN, Piagam/Sertifikat/SK Hasil Akreditasi (Asli), Ijin Operasional Sekolah ( Swasta), dan SK Kepala Sekolah (Swasta).
“Setelah dilakukan verifikasi, pengawas juga memeriksa kelengkapan berkas yang dibendel mulai dari surat pengantar sampai Daftar Calon Peserta (DCP) yang di print dari Dapodik”.
Terkait UN CBT, Kasi Kurikulum Dikdas Munaiyah menyampaikan monitoring UN-CBT SMP di Surabaya nantinya menggunakan media sosial “Telegram”. Para proktor utama diharapkan bergabung melalui grup “Sahabat UNBK SMP”.
Munaiyah juga mengingatkan kepada para proktor agar selalu memantau web UNBK kemdikbud, tujuannya ialah agar dapat dilakukan editing data sewaktu-waktu guna memasukkan jumlah komputer dan client bagi SMP yang menyelenggaraan UN-CBT yang belum memasukkan data.
“Nantinya setiap komputer dan client akan mendapatkan ID Number sendiri dari pusat untuk dapat digunakan pada pada UN-CBT mendatang”.
Sementara itu, Efendi Rantau Kepala SMPN 40 mengaku siap dengan pelaksanaan UN-CBT SMP. Menurutnya kesiapannya mencapai 90 persen tinggal 10 persennya proses sinkronisasi. Berbeda dengan Efendi, A. Syahroni Kepala SMPN 17 telah mensosialisasikan UN-CBT kepada para orang tua, ia juga menunjukkan perangkat komputer yang dipinjam dari siswa kepada para orang tua. Komputer-komputer tersebut tengah memasuki karantina dalam rangka persiapan UN-CBT tahun depan. (Humas Dispendik Surabaya)