Awal masuk sekolah merupakan sebuah hal yang menyenangkan bagi ribuan siswa baru Surabaya, hal tersebut tentunya akan menjadi sebuah momentum yang tidak terlupakan begitu saja selama menempuh sebuah jenjang pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, melalui Layanan Orientasi Siswa (LOS) atau yang dulu disebut MOS dapat memberikan sebuah insipirasi bagi siswa baru sehingga lebih betah belajar disekolah dan mampu menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
Selama dua hari, yakni 24-25 Juli puluhan bahkan ratusan sekolah di Surabaya mengawali LOS dengan kegiatan Pra LOS. Kegiatan Pra LOS sendiri bertujuan untuk memberikan bekal wawasan tentang pengenalan siswa baru terhadap lingkungan sekolah yang baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menegaskan agar dalam pelaksanaan LOS nanti tidak lagi ajang perploncoan apalagi untuk ajang balas dendam. Materi yang diberikan dalam LOS ialah seputar kegiatan-kegiatan yang positif di sekolah.
“Para siswa baru nantinya akan mendapatkan tiga hal dalam LOS yakni pembekalan tentang tiga hal, yakni pengenalan lingkungan baru, proses adaptasi, dan memberikan kegiatan yang positif”.
Ikhsan menambahkan, selama tiga tahun terakhir ini tidak ada laporan LOS menjadi ajang perploncoan. Tujuan LOS ialah memberikan kesan positif bagi siswa baru ketika masuk sekolah.
Sementara itu, pelaksanaan Pra LOS disemua sekolah berjalan dengan lancar, seperti halnya di SMPN 2 puluhan siswa baru yang masih mengenakan seragam putih merah mendapatkan pengarahan langsung dari ketua pelaksana LOS dan kepala sekolah.
Sunyoto pembina LOS SMPN 2 menghimbau kepada para siswa untuk mengenakan tanda pengenal yang akan dibagikan oleh sekolah, tanda pengenal tersebut bertujuan agar para siswa dapat dapat saling berinteraksi seara positif dengan siswa lainnya sehingga terjalin persaudaraan diantara pelajar.
Kepala SMPN 2 Drs. Suparno MM menghimbau kepada para siswa baru agar selalu waspada dan selalu berhati-hati terhadap orang asing yang belum dikenal terutama di luar lingkungan sekolah, karena dewasa ini marak kasus penculikan anak dengan motif yang beragam. Suparno juga menambahkan para siswa yang letak sekolah dengan rumah cukup jauh agar selalu berhati-hati di jalan raya.
“Kegiatan LOS ini merupakan kegiatan yang menyenangkan oleh karena itu harus kita suksesan bersama”.
Masih berkaitan dengan kegiatan Pra LOS, di SMAN 1 puluhan siswa dengan mengenakan seragam putih biru mengikuti pengarahan dari sekolah di halaman sekolah terkait kegiatan LOS yang berlangsung secara serentak selama tiga hari yakni, 27-29 Juli 2015. Pembekalan LOS di halaman sekolah juga berlangsung di SMPN 43.
Materi LOS nantinya berupa pengenalan lingkungan baru nantinya seperti, pengenalan kota Surabaya : Historis, Sosio cultural (karakter masyarakat, kesenian, makanan,dll), pemerintahan, visimisi, mengenalkan sekolah, tujuan sekolah dan kebijakan sekolah pengajar, struktur sekolah, OSIS, ekskul, lingkunganprestasi dan Kebanggaan Sekolah (Siswa, Ekskul, dan Sekolah). Sedangkan proses adaptasi lebih menekankan kepada Konsep Diri – Kelebihan dan kekurangan (untuk diantisipasi) sekolah dan dirinya untuk membentengi dari hal yang kurang baik. (Humas Dispendik Surabaya)