Demi mensukseskan kemajuan pendidikan dibutuhkan sebuah upaya bersama untuk saling membantu peningkatan mutu, baik dari segi guru, siswa, sekolah, maupun strategi pembelajaran yang diajarkan sehingga tercipta sebuah Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) yang baik. Pola-pola pembelajaran inovatif serta kreatif diharapkan mampu menciptakan sebuah kondisi pembelajaran yang menyenangkan sekaligus dapat memotivasi siswa untuk berprestasi.
Tadi siang (20/08) bertempat di Ballroom Hotel Grand Mirama Mercure sekitar sepuluh sekolah perwakilan dari Surabaya mengikuti pameran pendidikan praktik yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students).
Mereka diantaranya, SDN Jeruk I, SDN Jeruk II, SDN Wiyung, SDN SDN Lidah Wetan II, SDN Babatan I, SD Lab. UNESA, SMP Muhammadiya 6, SMP Lab. UNESA, SMPN 28, dan SMPN 21. Sekolah-sekolah tersebut merupakan mitra dari USAID dalam rangka peningkatan kualitas sekolah melalui berbagai progam pendampingan yang dilakukan oleh beberapa pergururan tinggi (PT) yang juga menjadi mitra USAID.
Kepala SMPN 21 Chamim Rosyidi menuturkan program pendampingan dari USAID PRIORITAS kami fokuskan kepada pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Melalui kegaitan workshop serta pelatihan yang diadakan guru-guru melakukan inovasi pembelajaran dan diwujudkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Drs. Nur Kholis TTI Development Specialist USAID PRIORITAS Jawa Timur mengungkapkan USAID PRIORITAS memberi pendampingan berupa dukungan teknis berupa workshop maupun pelatihan kepada para dosen dari 3 LPTK ini, termasuk guru, kepala sekolah, dan komite dari Lab and partner School LPTK UNESA dan UIN SA Surabaya.
Hasilnya, telah dicapai beberapa kemajuan dan perubahan nyata, baik di kampus maupun di sekolah, berupa Praktik yang Baik dalam Pembelajaran/perkuliahan, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan Peran Serta Masyarakat (PSM). Kemajuan tersebut akan dipertunjukkan melalui “TTI Showcase Meeting” yakni berupa Pameran Pendidikan Praktik yang Baik Program Kemitraan LPTK dan USAID PRIORITAS di Surabaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengemukakan program USAID dalam hal pendampingan kepada guru ternyata nyambung dengan program P2KGS Dispendik yang bertujuan mencetak para guru professional di bidangnya.
P2KGS ini bertujuan untuk memetakan serta memberikan penguatan agar para guru di Surabaya menjadi lebih professional dalam memberikan pendidikan kepada para siswa. Langkah awal yang dilakukan dengan memetakan kemampuan guru. Pemetaan dimulai dari penilaian diri sendiri (self assesment) mengenai mata pelajaran (mapel) yang diampu oleh masing-masing guru. Setelah itu, Dispendik Surabaya menyiapkan soal untuk dikerjakan guru. Hasil pengerjaan soal digunakan sebagai penguat penilaian diri sendiri.
“Jadi nantinya kebutuhan pendampingan kepada guru telah terpetakan dengan jelas sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan”. (Humas Dispendik Surabaya)