Hari ini, Kamis (14/04) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya kembali menyeleksi para clon guru, kepala sekolah, serta pengawas berprestasi tingkat kota 2016. Dari 354 peserta yang mengikuti tahapan awal tes tulis yang dilakukan beberapa waktu di SMKN 6 maka saat ini tinggal 100 peserta saja yang lolos mengikuti tahap pemaparan program.
Dihadapan para penguji, Khamim Rosyidi kepala SMPN 21 yang mengikuti kegiatan seleksii di SMPN 39 meyampaian program tentang membangun sebuah labarotrium terbuka dalam pembudayaan literasi. Menurutnya, melalui laboratorium yang dapat dimanfaatkan di berbagai tempat dengan mengundang beberapa siswa akan meningkatkan keefektifan para siswa dalam memotivasi membiasakan budaya membaca.
Tidak hanya di dalam kelas ataupun ruangan, namun laboratorium tersebut dapat berupa ruangan terbuka untuk melakukan diskusi-diskusi ilmiah seperti di taman sekolah, sudut baca, atau bahkan di dalam perpustakaan.
Berbeda dengan Khamim, Yohana salah seorang guru dari SLB Khusus Binan Mandiri juga memaparkan hasil penelitiannya menggunakan metode memo jagad pada anak tuna grahita dalam meningkatkan prestasi belajar matematika di sekolah.
Metode memo jagad tersebut merupakan sebuah alat peraga yang berbentuk model jam ganda. Media model jam ganda tersebut terdapat dua model, jam pertama diberi angka satu sampai dua belas seperti pada jam-jam umumnya. Sedangkan jam kedua diberi angka kelipatan lima yaitu 5 sampai 60 titik. Media model jam ganda tersebut berfungsi sebagai alat untuk membantu anak dalam memahami pengukuran waktu lebih pada jarum jam. Media tersebut menggunakan papan infraboard.
Kasi Tenaga Non Fungsional Verawati, menyampaikan bahwa seleksi calon guru prestasi meliputi, tes tulis, pengumpulan portofolio hingga pemaparan program atau karya tulis, tujuannya agar nantinya benar-benar menjaring para calon guru, kepala sekolah, dan pengawas yang memiliki prestasi bagus untuk diikutikan dalam seleksi tingkat provinsi atau bahkan tingkat nasional.
Sementara itu, Akhmad Suharto mantan Kepala Sekolah berpretasi tingkat provinsi berujar dalam seleksi tahun ini banya muncul ide serta gagasan para guru yang benar-benar membutuhkan penilaian secara terukur dan komprehensif.
“Banyak karya yang bagus-bagus tinggal kita lihat bagaimanan mereka memaparkannya, sekaligus melihat keorisinilan sebuah karya tulis”. (Humas Dispendik Surabaya)