Mungkin banyak orang yang belum tahu mengenai sejarah Taman Jayengrono. Taman Jayengrono yang letaknya dekat Jembatan Merah dahulu kala merupakan sebuah lokasi tewasnya Brigjend A.W.S Mallaby setelah dilempar granat oleh pejuang dalam peristiwa baku tembak yang terjadi pada 30 Oktober 1945. Kematian komandan tentara Inggris itulah yang akhirnya memicu pecahnya pertempuran 10 Nopember di Surabaya.
Setelah kemarin di SMA St. Louis, program Sekolah Kebangsaan yang digagas oleh Pemkot Surabaya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, tadi pagi Rabu (02/11) menyambangi Taman Jayengrono. Acara yang dihadiri oleh puluhan siswa dari berbagai sekolah tersebut dihadiri pula para veteran dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Melalui kegiatan ini kami berharap agar jiwa semangat juang para pahlawan terpatri dalam diri sisiwa”, tutur Hartoyik Ketua LVRI Surabaya.
Hartoyik menambahkan bahwa saat ini para veteran agak prihatin dengan para generasi muda karena sekarang mereka digoda oleh lawan yang kasat mata. Menurutnya, lawan kasat mata itu yakni narkoba dan hal-hal negatif lainnya.
“Perjalanan bangsa ke depan akan mengalami kehancuran jika para generasi mudanya terkena narkoba”.
Pada kesempatan ini Risma -panggilan Wali Kota- mengajak para pelajar Surabaya agar nantinya tidak hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri. Para siswa mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa.
“Pintar saja tidak cukup namun juga harus berani dan tidak mudah rendah diri”.
Menurutnya, setiap orang pasti mempunya kelemahan dan kelebihan, oleh karena itu kelebihan yang dimiliki sebagai modal percaya diri dalam mencapai sebuah tujuan atau cia-cita namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan cara berkomunukasi yang baik terhadap siapa saja.
“Ciri orang sukses salah satunya yakni dapat mengatur waktunya sendiri dengan baik”.
Wali Kota terbaik dunia versi The World Mayor Prize (WMP) mengungkapkan bahwa setelah merdeka semua itu sama antara satu dengan yang lainnya tidak ada manusia yang sempurna, untuk itu Risma menekankan agar saling menghormati satu dengan yang lainnya dan tidak boleh saling melecehkan. (Humas Dispendik Surabaya)