Berbagai program pengembangan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan terus diupayakan dalam Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) guna mewujudkan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional.
“Mulai tahun lalu (2016,red) Surabaya telah melaksanakan UNBK 100 persen dan kemudian kini dikembangkan menjadi ujian sekolah berbasis komputer”, ujaar Ikhsan Kadispendik Surabaya dihadapan para ketua yayasan/lembaga pendidikan SMP se-Surabaya, kemarin sore Jumat (14/07) di SMPN 13.
Ikhsan menuturkan banyak manfaat dengan menggunakan ujian sekolah berbasis komputer (USBK) ini, pertama bagi siswa yaitu melatih kesiapan dan mental siswa. Dengan USBK para siswa secara tidak langsung menjalani 11 kali latihan soal sehingga sebelum UNAS mereka sudah siap.
Kedua, bagi guru, guru sudah tidak perlu-perlu repot lagi membuat soal karena soal tersedia di bank soal kemudian nilai yang dihasilkan dapat langsung masuk ke dalam rapor online sehingga tidak perlu susah payah entry nilai.
“Dengan demikian guru punya banyak waktu untuk mengembangkan kualitas diri”.
Menyambut siswa baru selain Layanan Orientasi Siswa (LOS), Dispendik juga menyiapkan Layanan Orientasi Orang Tua (LOOT) agar para orang tua juga tahu akan program-program sekolah dalam mendidik para calon generasi emas bangsa.
Tidak hanya itu, untuk mempermudah siswa belajar di rumah matematika Dispendik bekerjasama dengan Bagian Pemerintahan Pemkot Surabaya menyiapkan salah satu ruang baik di kecamatan maupun di kelurahan dapat digunkan sebagai rumah matematika sehingga dapat mudah dijangkau siswa untuk belajar.
Sementara itu, berkaitan dengan perlindungan anak anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya Didik Yanu RP berujar berdasarkan Permendikbud 82 Tahun 2015 sekolah diharapkan membentuk tim perlindungan anak karena saat ini ancaman seperti bulliying, kekerasan dan pelecehan seksual, dan narkoba mengancam para generasi muda calon pemimpin bangsa ke depan. (Humas Dispendik Surabaya)