Maraknya permasalahan anak yang kini sering timbul di Surabaya membuat Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) melakukan upaya pencegahan dini dengan memberikan pembekalan kepada guru Bimbingan Konseling (BK) se-Kota Surabaya dalam menyambut MOS yang kini berganti menjadi Layanan Orientasi Siswa (LOS).
Guru BK selama dianggap ini sebagai sosok menakutkan bagi siswa yang tengah mengalami permasalahan, hendaknya harus dapat mengubah image. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM meminta kepada para guru BK untuk dapat mengubah paradigma bimbingan konseling kepada siswanya yang bermasalah, agar lebih memberikan pelayanan terbaik. “Guru BK harus bisa menjadi teman siswa, bukan tim pengadil”, ungkapnya.
Acara pembekalan LOS kepada guru BK yang bertempat di gedung Wanita (11/07) diisi juga dengan pembekalan dari berbagai narasumber, diantaranya Dewan Pendidikan Kota Surabaya Isa Ansori dan Wahana Visi Nanang Abdurmanan.
Pada kesempatan ini Isa Ansori menerangkan tentang beberapa bentuk penyimpangan perilaku remaja Surabaya, diantaranya kebut-kebutan, tawuran, narkoba, sex bebas dan pola hidup instan. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya para generasi muda Surabaya. Oleh karena itu, guru BK diharapakan dapat menjadi konselor yang baik bagi siswa.
Sementara itu, Dispendik juga akan membuka layanan konsultasi siswa hingga RT/RW se-Surabaya. Langkah ini sebagai upaya mencegah kasus eksploitasi anak yang semakin berkembang. “Kami akan membentuk Pos Curhat untuk anak-anak. Pos ini nanti akan muncul di RT/RW Surabaya”, terang Kadispendik Ikhsan di sela-sela membuka pembekalan LOS bagi guru BK. (Humas Dispendik Surabaya)