Pagelaran seni pertunjukan Padang Rembulan menjadi salah satu sajian istimewa menyambut kehadiran para peserta Kongres Pelajar Nusantara di Surabaya, Minggu (9/11) malam. Beragam kesenian ala Jawa Timuran berhasil memukau ribuan penonton termasuk para pelajar nusantara
diantaranya.
Sejumlah kesenian itu diantaranya ialah tari ngremo juang, karawitan dari SMKN 12 Surabaya, paduan suara oleh SMPN 6 Surabaya, band pelajar SMAN 19 dan SMAN 2 Surabaya, serta hip hop dari sanggar BTM. Selain itu, pagelaran seni yang digawangi UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah (Dikbangkes) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim juga menghadirkan teater tradisi dari SMAN Jombang. Penampilan apik oleh para pelajar itu tak urung membuat kemeriahan di Taman Jayengrono, Surabaya pecah malam itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik ) Surabaya Dr. Ikhsan, S. S. Psi, MM mengungkapkan kebanggaannya dapat menyatukan pengurus OSIS se-Indonesia di Surabaya. Menurutnya, ini akan menjadi momentum penting dalam mempersiapkan masa depan bangsa. Sebab, para pengurus
OSIS merupakan generasi muda pilihan yang telah memiliki karakter dan
jiwa kepemimpinan yang kuat.
“Yang kita undang dalam kongres pelajar ini pelajar-pelajar pilihan. Mereka adalah pengurus OSIS yang memiliki peran dan pengaruh di sekolah. Dan mereka itulah calon-calon pemimpin masa depan,” kata dia.
Menurut Ikhsan, para pelajar nusantara ini akan merumuskan ksebuah komitmen penting. Diantaranya ialah bertekad menghapus kenakalan remaja di kalangan pelajar yang akhir-akhir ini kian mencemaskan.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr. Harun, M.Si mengatakan, pagelaran kesenian “Padang Rembulan” merupakan wadah dalam mempersatukan komitmen kebangsaan para pelajar nusantara. Apalagi setting lokasi yang digunakan sebagai tempat pertunjukan memiliki nilai sejarah yang kental dengan perjuangan para pahlawan di Surabaya. “Saya bangga malam hari ini (kemarin) kesenian asli Jatim ditonton oleh seluruh pelajar se Indonesia. Ini akan menjadi alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Harun. (Humas Dispendik Surabaya)