Prestasi siswa Surabaya bertambah lagi di kancah Nasional, kali ini prestasi di bidang akademik mampu ditunjukkan oleh ketiga siswa SMP Al-Hikmah dan SMPN 41 Surabaya, mereka mampu menyabet medali emas dan perak dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) yang digelar Kemdikbud beberapa waktu lalu di Bali.
Melalui penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Limbah Air Rebusan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Pantai Kenjeran dalam Meningkatkan Kecerdasan Tikus Putih Jantan”, Andini Jinggan Ayumurti, Zhafira Khansa Rachmadanti, dan Faiza Kamilah Setiawan mampu menyabet medali emas pada bidang IPA, ketiga siswi SMP Al-Azhar yang masih duduk di bangku kelas IX tersebut mencoba untuk melakukan analisa terhadap limbah air rebusan teripang yang berdampak pada tingkat kecerdasan.
Andini mengemukakan limbah air rebusan teripang diolah menjadi sebuah bentuk makanan olahan yang kemudian diujicobakan pada tikus putih. semakin cepat gerak tikus putih yang telah diberi makanan olahan tersebut menunjukkan bahwa tingkat kecerdasannya semakin bertambah.
“Meskipun kami tidak juara dalam lomba YSC beberapa waktu lalu, namun kami tetap semangat untuk terus berinovasi dalam lomba-lomba lainnya”, tutur Zhafira.
Sedangkan di bidang teknologi dan rekayasa, Maria Yessika Permata, Ifnu Agil, dan Moh. Romadhon mempersembahkan medali perak lewat penemuannya “Inovasi Alat Anti Begal” yang sebelumnya mendapatkan apresiasi cukup bagus dalam YSC 2015. Ketiga siswa SMPN 41 tersebut mampu menciptakan sistem keamanan pada kendaraan bermotor dimana hanya dengan menggunakan perangkat selular mampu mengirimkan sinyal ke alat yang mereka buat untuk memberikan tanda jika kendaraan dalam keadaan bahaya/dicuri.
Para siswa berprestasi tersebut tadi sore (05/11) diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Ikhsan di ruang HOS Cokroaminoto. Kedatangan siswa-siswi berprestasi tidak lain adalah meminta saran terhadap prestasi yang mereka raih,
Pada kesempatan ini, mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut mengungkapkan bahwa akan membentuk sebuah wadah bagi para peneliti-penilit belia tersebut. Melalui wadah ini mereka dapat bertukar pengalaman dengan siswa lainnya, agar terus dapat mengembangkan bakat dan potensinya, sehinga dapat mempertahankan atau lebih semangat untuk terus meningkatkan prestasinya.
“Kami akan membuat sebuah wadah bagi peneliti-peneliti belia Surabaya agar mereka nantinya juga dapat dapat mengimbaskan pengalaman serta pengetahuannya kepada siswa lainnya”. (Humas Dispendik Surabaya)