Guru mata pelajaran (mapel) di jenjang SMPN Kota Surabaya rutin menggelar penyusunan perangkat pembelajaran dan menganalisis kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Sabtu pagi (28/07/2018) di Aula SMPN 22 Surabaya digelar analisis KI KD mapel Bahasa Indonesia SMP. Di waktu bersamaan, juga diselenggarakan penyusunan perangkat pembelajaran mapel PPKn di SMPN 3 dan penyusunan perangkat pembelajaran mapel IPS di SMPN 19.
Saat membuka acara di SMPN 22 Surabaya, Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Sudarminto mengungkapkan, tugas pokok seoranga guru ada 4. Pertama harus mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kedua menyiapkan metode atau strategi pembelajaran, ketiga proses penilaian, dan keempat manganalisis.
“Pascapenilaian itu menganalisis, sehingga muncul kelompok siswa remidi dan kelompok siswa yang butuh pengayaan,” ujarnya. Dia berharap, tahun pelajaran ini program-program pengayaan kian dimunculkan.
Sudarminto menjelaskan, kegiatan ini dilakukan rutin tiap tahun. Sebab, tiap tahun guru-guru mapel juga menyiapkan siswa kelas 9 SMP menghadapi ujian nasional (UN) maupun ujian-ujiam lainnya.
“Sesedarhana apapun persiapan, sesingkat apapun persiapan untuk peserta didik, harus disiapkan sedini mungkin,” ungkap mantan Kepala SMAN 16 Surabaya ini.
Narasumber kegiatan di SMPN 22 ialah Suhartono. Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menyatakan, guru mapel Bahasa Indonesia harus mampu memberi contoh yang benar penggunaan bahasa. “Jangan sampai guru membuat kesalahan, sehingga murid membuat kesalahan-kesalahan yang sama,” pesannya. (Humas Dispendik Surabaya)