Nafas Rekza Restu Putra masih terengah-engah saat memasuki ruang kepala SMAN 16 Surabaya Sudarminto, Jumat (24/5). Siswa Kelas XII IPA 7 ini masih penasaran dengan panggilan mendadak sang kepala sekolah. Dengan ragu-ragu dia menyalami Sudarminto dan duduk di depannya.
Wajahnya seketika berseri-seri ketika diberitahu Sudarminto bahwa dia menjadi peraih nilai unas IPA terbaik se Surabaya dengan perolehan nilai 57,90. “Alhamdulillah,”sebutnya melepas ketegangan.
Putra pasangan Rudy Sasetyo- Heny Ariestasari ini tidak menyangka bakal menjadi terbaik. “Saya kira biasa,”kata langganan peringkat pertama di kelas.
Untuk persiapan unas, sulung dari dua bersaudara ini tidak mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di sebuah lembaga. Dia hanya mengintensifkan belajar di sekolah bersama dengan teman-teman sekelas.
Diakuinya, menjelang unas pihak sekolah memberikan tambahan pelajaran setiap Sabtu. Dan setelah tambahan itu Rekza dan teman sekelasnya tidak langsung pulang, tapi belajar bersama di kelas. “Dan itu lebih mengena ke kita karena sama teman-teman sendiri, jadi tidak canggung lagi,”aku peraih nilai sempurna (10) di pelajaran Matematika dan Kimia.
Meski tidak mengikuti bimbel bukan berarti remaja kelahiran 19 Juni 1995 ini berleha-leha di rumah. Dia memilih tidak keluyuran dan menggantinya dengan belajar di rumah. “Orangtua sendiri juga sering mengingatkan untuk tidak sering keluar rumah. Bukan mengekang sih,”akunya sambil tersenyum. Selain membatasi main, demi Unas Rekza harus merelakan hoby membaca komiknya berhenti sementara.Padahal biasanya, dalam sehari dia bisa melahap satu komik Naruto kesukaannya. “Komik disingkirkan dulu diganti buku pelajaran,”katanya.
Selain belajar Rekza juga menggiatkan tawakal dengan semakin khusyuk beribadah. Selain sholat lima waktu dia juga menambah dengan tahajud dan sholat dzuha. “Kita sekelas juga puasa bareng Senin-Kamis. Jadi agak ringan karena semua puasa,”akunya.
Sama halnya dengan Rekza, Fahriza juga meriah nilai sempurna pelajaran Matematika dan Kimia.
Prestasi ini semakin membuat Fahriza optimis lolos SNMPTN Unair program Statistika. “Kabar gembira ini akan saya kabarkan pertama ke ibu,”kata remaja yang tinggal di daerah Rungkut Barata.
Kepala SMAN 16 Surabaya Sudarminto mengatakan prestasi ini bisa diraih berkat kerja keras siswa dan guru-gurunya. DIjelaskan, menyambut unas ini pihaknya mengintensifkan proses belajar mengajar sejak semester awal. Dan di semester genap dia memberi tambahan pelajaran khusus unas.
“Dan tambahan pelajaran maupun try out ini tidak kami tarik biaya. Jadi guru juga tidak mendapat insentif khusus. Jadi memang kerja keras guru ini patut dihargai,”katanya.
Prestasi yang diraih SMAN 16 ini bukan kali pertama. Tahun 2011 silam sekolah yang terletak di Jalan Prapen juga meriah peringkat pertama se Surabaya. Dan tahun 2012 menjadi peringkat kedua.
Dan menariknya, nilai sempurna betebaran di sekolah ini. Seperti pelaaran matematika ada 54 siswa peraih nilai 10. Kemudian, Kimia 47 siswa, Biologi lima siswa dan Bahasa Inggris tiga siswa. “Ini bukti bahwa mental dan karakter anak-anak sangat bagus, jadi 20 paket soal tidak masalah,”pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)