Setelah kemarin (07/10), para guru SMP dan petugas IT mendapatkan pelatihan dan pendampingan pengisian rapor online. Kini, sebanyak 552 guru SMA dan petugas IT mendapatkan pelatihan dan pendampingan pengisian rapor online di lima tempat yang berbeda.
Untuk wilayah Surabaya Pusat pelatihan berlangsung di SMA Katholik St. Louis, Surabaya Utara di SMA Hang Tuah I, Surabaya Selatan SMA Kartika IV-3, Surabaya Barat SMAN 11, dan Surabaya Timur di SMA IPH.
“Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus nantinya mereka setelah dilatih dapat mengimbaskan pengetahuannya kepada para guru yang belum mendapatka pelatihan”, tutur Mamik Suparmi Kasi Kurikulum Dikmenjur ketika membuka workshop pelatihan pengisian rapor online di SMA IPH.
Dr. Fanani, M. Pd pengawas dikmen, mengungkapkan bahwa saat ini guru harus dapat menguasi teknologi, karena dengan menguasi teknologi maju yang sedang berkembang dapat meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan terutama di Surabaya yang dikenal sebagai kota CyberCity. “Guru harus menjauhkan diri dari penyakit TBC (Tidak Bisa Computer)”.
Fanani menambahkan, guru harus tanggap akan aturan-aturan baru serta perkembangan teknologi yang tengah berkembang, terutama dalam hal pendidikan. anfaat adanya rapor online ini ialah membantu guru mata pelajaran dalam mendokumentasikan hasil belajar,membantu wali kelas dalam membuat laporan hasil belajar (rapor) peserta didik, membantu satuan pendidikan dalam menciptakan penilaian yang objektif, transparan, dan akuntabel, memudahkan pemerintah (Dinas Pendidikan) dalam mengevaluasi perkembangan pendidik dan satuan pendidikan, memudahkan masyarakat (orang tua peserta didik) dalam memperoleh informasi tentang kemajuan belajar peserta didik.
Ali Gufron instruktur pelatihan dan pendampingan pengisian rapor online mengungkapkan, sebelum melakukan pengisian rapor online, sekolah terlebih dahulu melengkapi profil sekolah. Yang perlu dilengkapi dalam profil yakni, identitas sekolah, data guru dan mata pelajaran yang diampu, serta identitas peserta didik.
Pelatihan dan pendampingan pengisian rapor online ini setidaknya melibatkan 15 pengawas, 3 kepala sekolah, 28 guru SMP/SMA/SMK. “Totalnya ada 46 Instruktur yang kemarin telah menjalani TOT”, tutur Eko Prasetyoningsih Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik. (Humas Dispendik Surabaya)