Sebanyak 21 pengawas SD dan SMP dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengikuti bimbingan teknis pengumpul data mutu pendidikan Provinsi Jatim tahun 2018 mulai Senin (02/07/2018) sampai Selasa (04/07/2018) di SLBN Pembina Bedali Lawang, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim.
Koordinator Pengawas (Korwas) SMP Dispendik Kota Surabaya Masjaroch Kohar mengatakan, setiap tahun diadakan pemetaan mutu pendidikan untuk mengetahui standar nasional pendidikan (SNP) mana yang belum baik. LPMP Jatim membutuhkan data responden dan pengawas mendampingi verifikasi dan validasi (verval) berdasarkan fakta-fakta di sekolah.
“Hasil isian mengenai sekolah binaan pengawas kemudian dikirim secara online ke pusat. Data yang dikirim ke Jakarta kemudian dikumpulkan per sekolah,” katanya, Senin (09/07/2018).
Kohar menjelaskan, output dari pengumpulan data mutu pendidikan ini adalah rapot mutu. Rapot mutu mirip dengan evaluasi diri sekolah (EDS) yang biasa digunakan sekolah. Keluarnya rapot mutu membuat sekolah melakukan evaluasi diri.
“Kalau ada delapan SNP yang masih lemah, maka diprioritaskan untuk dikuatkan dengan alokasi anggaran. Sekolah di Kota Surabaya bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun Bopda,” ujarnya.
Dalam menambal kekurangan SNP ini, sekolah diminta menoleh kepada rapot mutu yang dikeluarkan tersebut. “Nilai rapot mutu ada 7 level. Paling rendah standar apa, nanti tolong diprioritaskan agar nilainya lebih bagus lagi,” jelasnya.
Setelah menerima bimbingan teknis dari LPMP Jatim, Kohar berencana melakukan sosialisasi pemetaan mutu pendidikan (PNP) ke sekolah binaan pada Kamis (12/07/2018). (Humas Dispendik Surabaya)