Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (Unas), para kepala sekolah dan guru di Kota Surabaya diimbau untuk tidak melakukan cara-cara yang melanggar aturan demi sekadar ingin sekolahnya mendapatkan nilai ujian yang bagus. Sebab, apalah artinya mendapatkan nilai paling bagus bila kemudian justru harus berurusan dengan hukum demi mempertanggungjawabkan kecurangan yang dilakukan.
Imbauan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kepada , di acara rapat kerja kepala sekolah (Kasek) se-Kota Surabaya di Gedung Wanita Kalibokor, Senin (2/3). Acara tersebut akan digelar selama empat hari. Untuk Raker hari pertama dan kedua, Senin (2/3) dan Selasa (3/3) pesertanya Kasek dari jenjang SekolahD asar (SD) negeri dan swasta. Lalu Kasek jenjang SMP pada Rabu (4/3) dan Kasek SMA/SMK pada Raker hari terakhir,Kamis (5/3).
“Saya berharap seluruh kepala sekolah SD baik negeri, swasta ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak usah memaksakan cara-cara yang tidak benar hanya karena ingin dianggap berprestasi, hanya karena ingin nilai bagus lalu melakukan hal-hal yang tidak diperkenankan,” tegas Walikota Tri Rismaharini.
Dikatakan walikota, melakukan cara curang sama saja dengan telah membohongi diri sendiri. Karenanya, walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini mengimbau para Kasek agar tidak usah malu bila prestasi murid-murid di sekolahnya biasa-biasa saja karena memang kenyataannya begitu.
“Yang malu itu saya dan pak Ikhsan (Kepala Dinas Pendidikan Surabaya). Saya tidak mau lagi dengar ada Kasek atau guru memerintahkan yang dilarang oleh peraturan. Saya kira itu ndak ada gunanya. Itu hanya kebanggaan semu,” sambung Walikota Risma.
Walikota sarat prestasi ini mengharapkan para Kasek dan guru mengajarkan siswa-siswinya untuk suka belajar keras bila ingin mendapatkan sesuatu, dalam hal ini nilai ujian yang bagus. Sebab, bila terbiasa mendapatkan hal dengan mudah, anak-anak tersebut akan memiliki mental yang buruk. Disamping itu, para Kasek, guru dan orang tua juga harus menyadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
“Ada anak yang intelektualnya bagus, ada yang musikalitasnya bagus. Ada yang olahraganya bagus. Sekolah adalah tempat bagi mereka untuk mengembangkan multitalenta itu Tetapi yang terpenting, kita ajarkan anak-anak untuk kerja keras. Kita bekali dengan kemandirian sehingga mereka bisa survive di mananpun,” harap walikota.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Risma juga mengajak para Kasek untuk menyampaikan usulan yang berkaitan dengan peningkatan sarana dan prasarana di sekolah. “Kalau bekirim proposal, panjenengan langsung saja menyampaikan apa yang dibutuhkan. Jangan kertasnya berlembar-lembar tapi usulannya cuma satu halaman,” imbuh walikota.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Ikhsan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan. Menurutnya, ada banyak hal yang dibahas dalam acara Raker Kasek se-Kota Surabaya. Selain persiapan menghadapi Unas, juga dibahas tentang menyamakan persepsi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perihal Surabaya sebagai kota layak anak. “Dan kami memohon arahan dan pembekalan dari ibu walikota dalam pelaksanaannya di lapangan,” ujar Ikhsan.
Acara tersebut mengahadirkan para narasumber yang kompeten yakni, pakar pendidikan UNESA Prof. Dr. Mukhlas Samani, pegiat literasi Surabaya Satri Darma, perwakilan dari Dinsos Kota Surabaya, dan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya Nanis Chairani. (Humas Dispendik Surabaya)