(Foto : Istimewa)
Kemampuan memnguasai bahasa asing, saat ini merupakan sebuah modal utama para siswa dalam menghadapi era persaingan masyarakat ekonomi asean (MEA) yang saat ini telah terbuka lebar di depan mata.
Nisrina Byan Paramita (17) dan Adira Setyadi (17), siswa kelas XI SMAN 5 Surabaya memilih bahasa Jerman untuk dipelajari sejak kelas X. tak hanya di sekolah, mereka juga mengikuti kursus bahasa jerman di luar sekolah. Minat dan kemampuan mereka dalam bahasa jerman ini akhirnya membuat mereka meraih nilai tertinggi dalam tes bahasa Jerman level A2 untuk siswa kelas XI.
Tes ini merupakan tes yang diadakan sekolah-sekolah di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Goethe Institut. Di Indonesia ada 28 sekolah yang menjadi Sekolah Pasch Partner Schule dari institur asal Jerman ini. Dari setiap sekolah akan dipilih 2 siswa terbaik dalam Bahasa Jerman untuk melanjutkan level pembelajaran bahasa di Jerman selama hampir 1 bulan.
Nina, sapaan akrab Nisrina Byan Paramita menjelaskan ia memang tertarik dengan negara-negara di Eropa dibandingkan di Asia. Untuk itu ia menekuni kursus bahasa Jerman hingga level B1.1 yang merupakan level lanjutan dari tes yang ia ikuti disekolah. “memang lebih susah dari bahasa Inggris, tetapi lebih menarik saja. Makanya saya betah untuk ikut kursus sambil belejar di sekolah,” jelas putri bungsu pasangan Robby Setiawan (45) dan Yuli Astuti Anggraini (46), Senin (18/04).
Mendapat nilai terbaik dan bisa berangkan ke Jerman menjadi hal yang membanggakan baginya. Terlebih ia juga penasaran dengan kebudayaan asli di Jerman yang selama ini mereka pelajari di sekolah.
Adira menjelaskan, ia ditempatkan di kota berbeda dengan Nina selama di Jerman. Untuk itu jadwal pemberangkatan mereka juga berbeda. Nina akan berangkatkan ke Jerman mulai 7 sampai 30 juli, sedangkan Adira mulai 10 hingga 30 Juli.
Berbeda dengan Nina, putra tunggal pasangan Dwi Setyadi (41) dan Ira Debora Philippi (41) ini menuturkan mengikuti kursus bahasa Jerman seminggu dua kali. “BIar lebih fasih pelafalannya, makanya ikut kursus,” tuturnya.
Dikatakan penyuka novel ini, kepergiannya ke Jerman sangat didukung kedua orang tuanya. Bahakan ia berkeinginan menempuh pendidikan S1 di Jerman juga.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam tes ini, guru Bahasa Jerman SMAN 5, Feri Kuswanto menjelaskan juga diadakan pembelajaran intensif untuk 150 siswa terpilih. “Yang erminat banyak, tapi kami seleksi dan 150 anak yang terpilih buat ikut tes juga,” jelasnya.
Kesempatan ke Jerman menurutnya mrupakan peluang siswa untuk mempraktekkan yang dipelajari disekolah. Mulai dari bahasa hingga budaya jerman. “Mereka aka nada pelajaran intensif level lanjutan di Jerman, dan pasti ada jalan-jalannya. Harus dimanfaatkan untuk praktek berkomunikasi dengan warga lokal,” tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)