Kota Surabaya kini memiliki tempat curhat agar anak terhindar dari narkoba, hal tersebut tentunya dilatarbelakangi banyaknya anak-anak yang terlantar karena orang yang tua egois dengan alasan mencari uang untuk anak. Tempat tersebut bernama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang terletak di gedung Siola.
Tadi siang, Senin (09/01) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan fasilitas guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diantaranya peresmian Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Convention Hall lantai 4 Gedung Siola.
Dalam sambutannya, Risma -panggilan Wali Kota- mengatakan beberapa investor akan melakukan pembangunan-pembangunan yang mangkrak di sekitar jalan Tunjungan. Menurut walikota, lantai I Siola akan terkonsentrasi untuk perijinan. Sedangkan Convention hall pada lantai 4 didukung fasilitas seperti lift, eskalator, dan fasilitas lainnya. Untuk menutupi defisit jika butuh biaya operasional, maka Convention Hall tersebut dikomersialkan.
Sementara itu, terkait Puspaga orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya tersebut berujar selama ini bila ada masalah dengan anak, anaklah yang disalahkan semisal disematkan sebutan anak nakal. Padahal, keluarga punya andil dalam membentuk kenakalan anak semisal keluarga yang tidak harmonis dan tidak peduli kondisi anaknya. “Padahal, permasalahan anak itu semakin lama semakin kompleks. Karena itu, kami siapkan wadah sehingga masalah itu bisa diselesaikan. Harapan saya, Puspaga ini bisa menjadi jujugan bagi keluarga yang mengalami masalah apapun. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini,” tegas wali kota.
Dalam peresmian Puspaga tersebut, Wali Kota juga berbincang dengan beberapa pelajar yang hadir. Wali kota berpesan agar keberadaan Puspaga di Siola tersebut bisa disebarluaskan di kalangan pelajar melalui akun media sosial masing-masing. “Sebarkan ke teman-temannya. Kalau ada masalah datang ke sini. Jangan malu atau takut,” sambung wali kota yang sudah punya satu cucu ini.
Risma mengatakan, kita berkontribusi atas kesalahan yang diperbuat anak. Jika kita tidak berusaha untuk menyelamatkan, maka akan kembali kepada kita. Pihaknya membangun unit Puspaga bukan hanya untuk melengkapi Surabaya sebagai kota layak anak, tetapi ke depannya juga akan dikembangkan untuk konsultasi ekonomi, pasangan pra nikah dan sebagainya.
Walikota juga berpesan kepada pelajar yang menjadi peserta peresmian agar memanfaatkan dengan baik Puspaga. Menurut walikota, melalui Puspaga anak-anak dapat curhat tentang permasalahan yang mereka hadapi.
Usai sambutan, walikota melakukan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita bunga sebagai simbolisasi peresmian. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Convention Hall dan Puspaga. Pada Puspaga, walikota didampingi formpimda berdialog dengan para pelajar yang sedang curhat kepada psikolog. Walikota menghimbau para pelajar untuk mengajak teman mereka memanfaatkan Puspaga agar tidak terlibat narkoba. (Humas Dispendik Surabaya)