Sabtu (30/07), sejak pagi ratusan anak PAUD berkumpul di gedung Balai Pemuda Surabaya, mereka datang untuk menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Mereka tidak hanya berkumpul namun, bersama bunda-bunda PAUD anak-anak tersebut juga mengikuti lomba gambar dan beberapa kegiatan menyenangkan lainnya, seperti bernyanyi dan mendongeng.
Bahkan untuk mengusir rasa bosan, orang nomer satu di jajaran Pemkot Surabaya tersebutpun mengajak anak-anak bernyanyi.
“Anak-anak kita nyanyi yuk. Nyanyi apa, balonku ada lima,” kata Risma -panggilan akrab Wali Kota-.
Antusias anak-anak pun pecah membanjiri ruangan. Tak lama kemudian terdengar nyanyian secara beramai-ramai.
“Mau nyanyi lagi, mau nyanyi apa lagi hayo. Ayo nanyi sama bunda Risma ya,” ujarnya.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya menyampaikan, bahwa anak-anak ini nanti yang menjadi penerus perjuangan kita. Menurutnya, pendidikan bukan hanya dilakukan di sekolah, para orang tua dan masyarkat harus mampu menjadi seorang pendidik diamana anak-anak kita berada.
“Anak-anak Surabaya bukan hanya bersaing dengan anak-anak Indonesia tapi juga bersaing dengan anak-anak dari seluruh dunia, oleh karena itu kita juga harus mengawal mereka dari pengaruh-pengaruh negatif yang saat ini berkembang dengan luas”.
Kepada para bunda PAUD, Risma juga berpesan bahwa pada usia anak atau golden age merupakan usia yang sangat bagus untuk membentuk karakter anak yang kreatif. Karena, hal seperti ini dapat berpengaruh di masa depan sehingga menghasilkan anak yang kreatif dan survive.
“PAUD merupakan taman untuk bermain, bukan sekolah, bermain itu belajar, jadi memaksa anak untuk bisa membaca ataupun berhitung di PAUD”.
Walikota terbaik dunia versi World Mayor Prize (WMP) menginginkan anak Surabaya buan pintar, tapi kreaitf. Menurutnya anak kreatif jika dimasukkan kemana saja akan mampu bertahan dengan segala kondisi keadaan.
“Masa depan akan ditentukan oleh SDM-SDM yang kreatif”.
Sementara itu, dalam forum anak nasional dua yang diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduangan Anak (KPPPA) dua pelajar asal Surabaya dinobatkan sebagai Tunas Muda Pemimpin Indonesia (TMPI) 2016. Mereka ialah Angelia Wahyu Kartika Budiarti dari SMPN 3 dan Wilson Tirta dari SMP dari Gloria 2. (Humas Dispendik Surabaya)