“Labaika Allahumma Labaika, labaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wanni’matalaka walmulka,laasyariika laka” Aku taati panggilan Mu Ya Allah, aku penuhi, aku penuhi dan tidak ada sekutu/serikat bagiMu dan aku taat kepadaMu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan Kerajaan itu kepunyaanMu, Tidak ada sekutu bagi Mu.”, demikian gaung takbir yang dikumandangkan siswa Kelas IX SMPN 23 pada acara Manasik Haji dan Umroh di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin pagi (05/03/2018). Turut mendamping para siswa, semua Wali Kelas IX.
Dra. Laili Fadila, M.M., Kepala SMPN 23, menuturkan bahwa Manasik Haji dan Umroh adalah petunjuk atau tata cara tentang cara mengerjakan dan tuntunan yang berhubungan dengan hal-hal rukun, wajib, dan sunnah haji serta umroh dengan menggunakan miniatur ka’bah, dilaksanakan sebelum berangkat ke tanah suci. Kegiatan tersebut dilakukan bertujuan memberikan pemahaman dan pengalaman kepada para siswa tentang tujuan utama keberangkatan ke tanah suci dan cara melaksanankannya, imbuh Laili.
Di tengah-tengah pelaksanaan kegiatan, Abdulloh Mas’ud, S.Ag., guru PAI SMPN 23 Surabaya, secara rinci menambahkan bahwa tujuan diadakan manasik haji dan umroh adalah agar para siswa dapat mempraktikkan pembelajaran PAI, khususnya tentang ibadah haji dan umroh, baik secara teoritis maupun praktis. Harapan ke depan, para siswa dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar sesuai syarat dan rukunnya, tambah Abdulloh.
Masih menurut Abdulloh, adapun manfaat manasik haji dan umroh yang lain di antaranya, dapat mengetahui doa-doa sunah, mulai dari keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Indonesia dari Makkah. Selain itu, dapat memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat melaksanakan ibadah haji dan umroh. Tak kalah penting juga, siswa dapat mengetahui sejarah dan kondisi Makkah maupun Madinah yang akan berguna untuk persiapan ibadah haji dan umroh nantinya, pungkas Abdulloh.
Sementara itu, Mega Ardila, siswi Kelas IX-H, mengaku senang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut. Menurutnya, pengetahuan yang diperoleh di bangku sekolah akan lebih lengkap jika diiplementasikan melalui praktik senyatanya di tempat yang berfungsi sebagai miniatur pelaksanaan.
“Semoga di masa depan saya diberikan rezeki oleh Allah dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh”, tutur Mega. (Humas Dispendik Surabaya)