Pentingnya informasi dan pengetahuan dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal harus dimiliki oleh para guru, terutama kepada para pendidik TK/PAUD. Pada masa usia dini tersebutlah seorang anak mulai belajar tentang berbagai hal, baik secara visual, auditori, maupun kinestetiknya. Oleh karena itu, peran guru sebagai penggerak usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan sangat dibutuhkan.
Selama sepekan, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya secara bergantian melatih para pendidik PAUD dalam meningkatkan pengetahuan mereka terhadap perilaku hidup bersih dan sehat disekolah.
“Sebelum mengikuti pelatihan, para pendidik TK tersebut kami ajak senam pagi bersama untuk menjaga kebugaran”, tutur Damaris Padmiasih Kasi Kesenian dan Olahraga di lapangan kantor Dispendik, tadi (02/02).
Damaris menambahkan, setidaknya 124 pendidik PAUD dari berbagai lembaga mengikuti pelatihan UKS sampai pukul 16.00 sore nanti. Mereka dibekali dengan beragam pengetahuan dalam mendidik anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Sementara itu, pakar gizi dan kesehatan Edit Puruhito, SKM, M. Sc menjelaskan penggunaan gadget secara berlebihan akan sangat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Kurang peka terhadap lingkungan sosial, sampai pada kebiasaan memakan makanan instan menjadi salah satu faktor penyebab asupan gizi yang tidak seimbang dan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak.
Menurutnya pemberian gizi seimbang harus memperhatikan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hal itu, juga harus memperhatikan prinsip keanekaragaman, aktifitas fisik, kebersihan serta berat badan ideal.
Edit menambahkan, dalam menjaga tumbuh kembang anak secara optimal penerapan pola hidup sehat menjadi poin utama. Untuk itu, para pendidik TK/PAUD harus memperhatikan gizi sehat (jenis dan jumlah serta aneka ragam), olah raga teratur dan kebiasaan sehat. (Humas Dispendik Surabaya)