Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) atau SMP Negeri dan 4 pejabat pendidikan daerah (PPD) Pahang, Malaysia, mengunjungi dua SMP di Kota Surabaya, Jumat (30/8/2019).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan dari Malaysia didampingi Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Surabaya Sudarminto, Kasi Kurikulum Sekmen Iswati, Kasi Peserta Didik Sekmen Heri Setiawan, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Ahmad Suharto, dan Pengawas SMP.
Sudarminto mengatakan, jumlah SMP di Kota Surabaya mencapai 335 sekolah, baik negeri dan swasta. Jumlah siswa mencapai 117 ribu siswa. “Di Surabaya, jumlah penduduknya sekitar 3,5 juta. Semua anak usia sekolah wajib bersekolah,” katanya saat menyambut di SMPN 3 Surabaya.
Saat di SMPN 3 Surabaya, delegasi dari Malaysia disambut dengan penampilan pasukan baris-berbaris yang dibawakan oleh siswa. Kemudian diajak melihat kegiatan entrepreneurship yang membuat makanan dari bahan olahan organik.
Selanjutnya rombongan diajak school farming model roof top SMPN 3 Surabaya. “Karena keterbatasan lahan di Surabaya, bertanam hidroponik memanfaatkan ruang yang ada,” kata Kepala SMPN 3 Surabaya Budi Hartono. Saat ini, lanjut Budi, ada sekitar 4.000 tanaman sawi.
Setelah dari school farming, rombongan diajak melalui javanese culture zone. Separangkat musik gamelan dimainkan oleh siswa untuk mengiringi rombongan dari Malaysia. Bahkan, beberapa perwakilan sempat mencoba memainkan alat musik.
Keliling sekolah berlanjut. Oleh pihak SMPN 3 Surabaya, mereka diajak melihat kegiatan hemat energi, permainan tradisional, proses pembuatan jamu, melewati lorong kebangsaan, hingga melihat proses pembelajaran yang dilakukan oleh teman sebaya dan pembelajaran luar kelas. “Sekolah ini adalah sekolah cagar budaya dan sudah berdiri sejak tahun 1890,” kata Budi. (Humas Dispendik Surabaya)