Pertunjukkan kreasi seni lewat tari Kasomber mampu memukau para peserta workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK) Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang diadakan kemarin (30/11) di aula SMPN 5 Surabaya.
Para siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) tampil dengan penuh percaya diri membawakan tari asal pulau garam tersebut. Acara yang dihadiri oleh GPK dari SMP penyelenggara pendidikan inklusi di Surabaya dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM.
Selain tari Kasomber, kreasi seni juga ditunjukkan lewat permainan musik ansemble yang dibawakan oleh para siswa-siswi ABK SMPN 5. Siswa-siswi ABK tersebut membawakan lagu Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki.
Kepala SMPN 5 Drs. Idris, M. Pd menjelaskan workshop dan pelatihan yang diadakan kepada para GPK tingkat SMP ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan inklusi di Surabaya. Selain itu, workshop ini juga memiliki fungsi sebagai pengembangan ilmu pendidikan inklusi dan sekaligus menyebarkan virus hati agar selalu ikhlas memberikan layanan pendidikan inklusi kepada siswa ABK.
Sementara itu, dalam sambutannya Kadispendik Ikhsan mengungkapkan banyak hal yang nantinya akan kita kembangkan melalui pendidikan inklusi ini, salah satunya yakni pada tahun 2017 mendatang semua SMP negeri telah memiliki layanan pendidikan inklusi.
Saat ini Dispendik tengah menyiapkan program belajar keahlian khusus bagi para siswa ABK pada jenjang SMK. Melalui program keahlian khusus ini, para siswa dapat praktek langsung dilapangan.
“Kedepannya nanti tidak menutup kemungkinan, program keahlian khusus ini dapat dikembangkan pada jenjang SMP, sehingga mereka mempunyai bekal untuk masa depan kelak”.
Ikhsan menargetkan tahun 2015 pemenuhan tenaga PLB bagi sekolah inklusi dapat tercapai, salah satu syarat bagi pelamar PLB adalah ber-KK dan KTP Surabaya. “Kami prioritaskan orang Surabaya dulu”, tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)