Sebagai bentuk dukungan sekaligus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada anak-anak berkebutuhan khusus, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Junior Chamber International menggelar acara Walk for Autims 2017, Minggu (02/04) di Taman Surya Surabaya. Acara yang dihadiri oleh ratusan warga dan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut berlangsung meriah.
Wali Kota Surabaya, Tri Rimaharini dalam sambutannya mengimbau kepada orang tua agar jangan merasa kurang beruntung jika ada putra-putrinya berkebutuhan khusus.
“Tuhan tidak mungkin menciptakan manusia hanya ada kekurangan, pasti ada kelebihan, begitu pula dengan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus” ujar Walikota Risma.
Menurut Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Kota Surabaya tersebut, jika kita khususnya orang tua memahami kebutuhan serta mampu mengembangkan kemampuan anaknya, maka hasilnya adalah karya yang luar biasa yang bahkan orang normal pun belum tentu mampu.
Walikota Risma mencontohkan beberapa karya anak-anak dari UPTD Liponsos Kalijudan dan Kampung Anak Negeri. Anak-anak tersebut adalah anak yang kebanyakan berkebutuhan khusus, tidak memiliki orang tua dan ditemukan berada di jalanan. Setelah diberikan pendidikan dan pelatihan melukis, ternyata mereka memliki bakat yang luar biasa dengan karya bernilai seni tinggi. Tidak hanya di dalam negeri, karya anak-anak berkebutuhan khusus ini juga terkenal hingga mancanegara.
Walikota Risma mengajak agar bersama-sama memahami kebutuhan para anak berkebutuhan khusus karena dibalik kekurangan mereka ada bakat dan kelebihan yang luar biasa.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan, menerangkan ada sekitar 1.200 ABK dari Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Seolah Inklusi Surabaya yang turut menyemarakkan Walk for Autims 2017. Kegiatan ini juga sebagai bentuk peringatan hari Autis Dunia yang jatuh setiap tanggal 1 April.
“Selain jalan sehat ada kegiatan giant painting sebagai wadah kreativitas dan mengembangkan motorik halus siswa, banyak siswa yang tanpa ragu menuangkan kreasi warna dalam bidang kanvas yang telah disediakan, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis”.
Sementara itu, Kepala SDN Babatan V Sastro, M. Pd mengatakan, momentum peringatan Hari Autis se-dunia hendaknya dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. Termasuk dengan anak autis yang ada di sekitar kita.
“Anak-anak berkebutuhan khusus ini, perlu mendapat perhatian khusus pula dari masyarakat sekitarnya. Mereka tidak berbeda dengan kita semua. Kegiatan semacam ini sangat baik sebagai wujud kepedulian dan memberikan kesempatan anak berkebutuhan untuk tampil”.
Sastro menambahkan, ia mengharap kepada semua orang untuk peduli terhadap keberadaan anak autis. “Anak autis bukanlah anak yang terbelakang. Anak autis dapat bekerja dan hidup seperti orang normal lainnya,” ujarnya. (Humas Dispendik Surabaya)