Meningkatnya kualitas pendidikan di Surabaya, tentu tak lepas atas peran serta semua pihak yang bersama-sama berupaya memajukan pendidikan tak terkecuali para pengawas. Peran pengawas dalam melakukan pembinaan sekaligus melakukan evaluasi terhadap program-program sekolah-untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi lebih maju dan berkompeten menjadi sangat penting.
Di awal tahun 2016, persiapan dalam menyiapkan berbagai program pendidikan dilakukan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya bersama jajarannya, seperti yang dilakukan tadi pagi (05/10) sebanyak 83 pengawas TK/SD mendapatkan pengarahan langsung dari Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi,MM.
Dalam arahannya Ikhsan menghimbau agar hasil analisis yang telah dibuat oleh para pengawas selama tahun 2015 dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan prestasi sekolah, selain itu dalam menghadapi ujian sekolah (US) mendatang pengawas diharapkan melakukan pembinaan secara intensif kepada sekolah-sekolah yang memiliki nilai kurang dalam hasil evaluasi sehingga ketika US sekolah-sekolah jauh lebih siap menghadapinya dibanding tahun lalu.
Terkait Evaluasi Diri Sekolah (EDS), mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menyampaikan pengawas diharapkan memantau secara langsung kondisi sekolah binaannya, tujuannya agar tidak terjadi bias penilaian di sekolah.
“Nantinya pengawas memilik EDS versi sendiri karena keberadaan pengawas di lapangan netral kemudian paham dengan kondisi yang ada”.
Berbicara P2KGS, Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh mengungkapkan P2KGS diawali dengan penilaian diri sendiri dan pengerjaan soal, hasilnya digunakan sebagai bahan evaluasi dan dianalisa. Melalui hasil analisa, Dispendik Surabaya bakal mengeluarkan rekomendasi penguatan kompetensi bagi guru yang mempunyai kekurangan di berbagai aspek. Peningkatan kompetensi tiap-tiap guru sesuai dengan titik lemahnya tapi tetap berlandaskan mapel yang diampu.
P2KGS dilakukan secara online. Namun, pelatihan diberikan dengan tatap muka langsung bersama narasumber berkompeten yang ditunjuk Dispendik Surabaya.
“Pelatihan model in-on, in-on. In pertama berupa pelatihan, kemudian on-nya mempraktikkan hasil pelatihan di sekolah. In kedua berupa pelatihan kembali untuk menutupi kekurangan saat praktik sesuai evaluasi, on terakhir adalah praktik kembali”.
Yusuf menambahkan dari pelatihan 32 jam para guru akan mendapat 1 poin angka kredit, pembuatan resume kegiatan mendapatkan 2 poin angka kredit, pembuatan karya tulis dalam bentuk PTK mendapatkan 3 poin angka kredit, dan publikasi jurnal online Dispendik mendapat 3 poin angka kredit.
Sementara itu, dalam persiapan US Kasi Kurikulum Pendas Munaiyah, M. Pd menuturkan bersama pengawas dan gugus ranting Dispendik akan memberikan penguatan kepada guru-guru kelas VI melalui bimbingan teknis (bintek) agar para siswa siap menghadapi US. (Humas Dispendik Surabaya)