Maskapai penerbangan di Tanah Air saat ini masih kekurangan sekitar 7.000 teknisi pesawat udara. Kondisi tersebut berpeluang diisi oleh para penerima beasiswa pendidikan Teknik Pesawat Udara (TPU) hasil kerja sama Pemkot Surabaya dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya.
Berdasar hasil seleksi yang panjang, mulai dari administrasi, tes potensi akademik (TPA) dan bahasa Inggris, tes kesehatan, kesamaptaan, serta tes wawancara, 48 orang dari ratusan pendaftar dinyatakan lolos. Mereka yang lolos hari ini, Rabu (04/09/2018) diumumkan Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) melalui website dispendik.surabaya.go.id atau masyarakat dapat melihat langsung melalui instagram @dispendiksby.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan mengungkapkan beasiswa teknisi udara yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini merupakan sebuah upaya agar anak-anak Surabaya yang tidak mampu dapat mengenyam pendidikan tinggi berkualitas serta nantinya mampu bersaing di era globalisasi saat ini.
“Tekad Ibu Walikota menginginkan agar anak-anak Surabaya menjadi orang yang sukses dan berhasil, karena melalui pendidikanlah mampu memutus rantai kemiskinan”, ujar Ikhsan.
Ia menambahkan bagi peserta yang lolos nanti akan dididik di Poltekbang ini menempuh pendidikan D3 teknik pesawat udara yang masa kuliahnya 3 tahun. Ini merupakan angkatan ke dua kerjasama dengan Lion Air Group dalam beasiswa ini.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menyampaikan proses seleksi beasiswa pendidikan TPU Poltekbang Surabaya dilakukan dengan transparan, menurutnya tahapan demi tahapan dapat dilihat langsung melalui media sosial Dispendik.
“Warga Surabaya yang menerima beasiswa Poltekbang ini diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Jangan pantang menyerah dan harus giat belajar. Apalagi setelah lulus nanti bisa langsung bekerja di maskapai penerbangan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Poltekbang Surabaya Moch Rifai mengatakan, bagi peserta beasiswa Pemkot Surabaya yang telah lolos pada tanggal 10 September besok mereka akan mengukur baju. Kemudian pada 11 September mulai masuk asrama. Dan 1 Oktober mendatang, calon taruna itu akan disahkan menjadi taruna.
“Jadi peserta yang lolos diharapkan mempersiapkan diri dengan baik, sehingga dapat menempuh pendidikan hingga usai”, ungkap Rifai. (Humas Dispendik Surabaya)