“Belajar itu hak Bukan kewajiban” (Didiet Hape). itulah sepenggal kata yang tertuang didalam buku “Bukan Alang-Alang Biasa” yang mengkisahkan perjalanan hidup sanggar Alang-Alang Surabaya dalam mencetak para anak jalanan Surabaya menjadi manusia yang luar biasa.
Kemarin, Sabtu (15/04). bertempat di Golden City Mall Surabaya. Ulang tahun sanggar Alang-Alang Surabaya yang ke-15 serta peluncuran buku “Bukan Alang-Alang Biasa” dan persemian Mall Schoolling di Golden City Mall Surabaya diadakan.
Menurut Didiet Hape dalam sambutannya dihadapan para undangan dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM mengungkapkan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua orang, tak terkecuali para anak jalanan di Kota Surabaya. Melalui sanggar Alang-Alang ini mereka didik dan dilatih menjadi orang yang dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Ini terbukti, beberapa alumni dari sanggar Alang-Alang Surabaya yang sudah menjadi artis di Jakarta, seperti Wawan Klanting dan lain sebagainya, terangnya.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi terhadap kerja keras selama ini yang telah dilakukan oleh sanggar Alang-Alang Surabaya dalam mendidik dan melatih para anak-anak jalan Surabaya menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Ikhsan juga menambahkan bahwa dirinya akan mengupayakan agar nantinya para anak didik di sanggar alang-alang dapat mengikuti ujian nasional, melalalui kejar paket. “Kami akan mengupayakan hal tersebut dalam memajukan pendidikan di kota Surabaya”, ungkapnya.
Pada kesempatan ini diserahakan secara simbolik buku Bukan Alang-Alang Biasa karya Didiet Hape kepada Kadispendik Surabaya Ikhsan. Acara ulang tahun sanggar Alang-Alang ke-15 ini, juga menampilkan berbagai macam pertunjukkan seni, salah satunya tari Samarinda yang berasal dari Brunai Darussalam yang dibawakan oleh adik-adik PAUD sanggar Alang-Alang dan acara penutupnya diisi dengan penampilan musik oleh Wawa Klanting. (Humas Dispendik Surabaya)