Sebanyak 600 guru dari 172 Raudhatul Athfal (RA) se-Kota Surabaya berkumpul di Ruang Sawunggaling Kantor Pemkot Surabaya, Sabtu (28/07/2018). Mereka berkumpul dalam rangka Halal Bihalal PD Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Surabaya.
Acara itu dihadiri Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Sudarminto. Dia berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak. Apalagi, Pemkot Surabaya terus memberi ruang bagi RA untuk berkembang.
“Acara ini untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan kesalehan kita. Yang mana dalam era sekarang ini mencari orang saleh banyak, tapi jarang diaplikasikan di kehidupan sosial,” kata Sudarminto.
Ketua IGRA Kota Surabaya Hj. Sukesi menyatakan, acara halalbihalal rutin diselenggarakan tiap tahun. Tahun ini pesertanya mencapai 600 guru dari 172 RA.
“Alhamdulillah tahun ini Pemkot Surabaya memberi kesempatam menempati ruang Sawunggaling. Pemkot sudah mulai merangkul kami,” ungkapnya.
Selain halalbihalal, lanjut Sukesi, pihaknya ingin membangun kebersamaan kuatkan ukhuwah serta membangun kepercayaan menuju IGRA profesional serta unggul Islami. “Karena dari tahun ke tahun jumlah murid yang masuk RA terus bertambah dengan signifikan,” jelasnya.
Kegiatan juga dihadiri Kasie Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Kota Surabaya Nur Hasan. Menurut dia, Raudhatul Athfal diambil dari Bahasa Arab. “Bahasa Indonesia-nya taman setingkat kanak-kanak. Jadi sebetulnya sama dengan taman kanak-kanak,” katanya.
Hanya saja RA punya ciri tersendiri, yakni khusus bagi yang beragama Islam. “Kalau TK untuk siswa umum, RA hanya yang beragama Islam,” tuturnya. Ciri khas ini, kata Hasan, harus tampak dalam keseharian. Mulai dari berpakaian hingga proses pengajaran. (Humas Dispendik Surabaya)