Pengelolaan keuangan sekolah yang semakin modern dengan menggunakan sistem online serta terintegrasi antara satu dengan yang lainnya terutama menyangkut pengelolaan Bantuan Operasional Daerah (BOSDA) atau yang lebih dikenal di Surabaya dengan istilah BOPDA menarik perhatian daerah lain untuk lebih dalam mengkaji serta mempelajarinya.
Tadi siang (28/08) bertempat di ruang Kartini Kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd menerima kunjungan Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kota Samarinda M. Wahiddah menerangkan kunjungannya ke Surabaya ialah untuk mempelajari tata kelola BOSDA, menurutnya Surabaya dianggap mampu melakukan pengelolaan anggaran sekolah secara tertib administrasi melalui pengelolaan sistem online.
Sementara itu, Eko menuturkan bahwa dalam perancangan RAPBS sekolah-sekolah sudah menggunakan sistem online tersebut, dimadidalamnya mulai pengajuan anggaran, penentuan standard harga sudah tercantum dalam sistem tersebut. Setelah itu, jika ada revisi maka tim penyelia dispendik akan melakukan terhadap rencana penggunaan anggaran sekolah tersebut.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Eko juga menambahkan, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai 30 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Selain itu, manajemen pengeloaan keuangan sekolah telah dilakukan secara online oleh sekolah-sekolah melalui, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS).
“Melalui sistem tersebut Dispendik dapat memantau penggunaan anggaran sekolah”.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, ada 14 inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Empat belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, dan Aplikasi Gaji Online. (Humas Dispendik Surabaya)