Inovasi progam pendidikan yang terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan secara optimal serta kemudahan akses dalam memperoleh informasi menjadi sebuah tuntutan pada era saat ini. Melalui berbagai inovasi seperti, rapor online, try out online, BOPDA, sampai pengelelolaan keuangan sekolah secara sistematis dan transparan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk mengkaji dan mendalami hal tersebut.
Tadi siang (13/04) bertempat di ruang sidang Balaikota Surabaya, Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Drs. Eko Haryanto, MM didampingi Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerima kunjungan dari rombongan para anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Komisi D DPRD Kab. Sidoarjo H. Usman menyampaikan bahwa kunjungannya ke Surabaya ialah tidak lain ingin mengetahui implementasi sekolah gratis serta rapor online. Tidak hanya itu, dirinyapun juga akan mempelajari terkait perda ataupun perwali tentang pendidikan.
Dalam kesempatan ini, Eko mengungkapkan esuksesan Surabaya dalam menyelenggarakan pendidikan gratis yang ditunjang melalui Pemberian bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) kepada sekolah baik negeri maupun swasta.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya. Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 70.500,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan.
“Anggaran pendidikan Surabaya mencapai 30 persen dari APBD kota Surabaya atau sekitar 2,1 Triliyun”.
Sementara itu, Ikhsan berujar untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi perkembangan belajar siswa di sekolah sejak tiga tahun lalu Dispendik telah meluncurkan rapor online. Melalui rapor online ini para guru dengan mudah dapat memasukkan nilai ujian anak dimanapun, sehingga nantinya dapat mempermudah pada saat pengambilan rapor.
“Rapor online termasuk 10 besar dalam Sinovik”, tuturnya.
Mantan Kepala Bapemas dan Kota Surabaya tersebut menambahkan, selain rapor online Dispendik juga telah berhasil mengembangkan 16 inovasi program pendidikan. Enam belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Sicakep, Aplikasi Gaji Online, serta UNBK 100 persen. (Humas Dispendik Surabaya)