Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi pembelajaran melalui daring. Akses literasi melalui televisi lokal tersebut, dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak-anak. Salah satunya yakni, melalui akses pembelajaran di televisi.
“Walaupun di dalam suasana yang sangat terbatas, kualitas (pembelajaran) ini diperlukan agar anak-anak kita semakin pintar. Kerjasama bersama televisi itu adalah varian pilihan dengan harapan semua anak-anak Surabaya bisa belajar dengan mudah,” kata Supomo, Selasa (04/08/2020).
Meski demikian, kata Supomo, Dispendik Surabaya sebelumnya juga menyediakan akses literasi belajar bagi siswa jenjang SD dan SMP. Baik itu melalui online maupun offline dengan memberikan tugas setiap minggu kepada anak-anak. “Itu semua kita lakukan supaya kualitas pembelajarannya bagus. Mereka anak-anak tidak bosan. Dengan demikian pembelajaran ini berjalan dengan menarik,” katanya.
Supomo menjelaskan, bahwa para pengajar di program belajar melalui televisi tersebut, diisi oleh para guru berdasarkan mata pelajarannya. Pengajar itu berasal dari sekolah negeri maupun swasta di Surabaya. Bahkan, pihaknya juga telah mengatur jadwal mata pelajarannya sedemikian rupa. “Ada guru dari sekolah negeri, ada dari swasta, bergantian jadwalnya. Realisasinya baru mulai Senin (03/08) kemarin,” jelas dia.
Namun begitu, Supomo menyatakan, jika nantinya pandemi Covid-19 telah hilang dan sistem pembelajaran melalui televisi ini masih diminati anak-anak, tidak dimungkinkan akses belajar melalui layanan tersebut akan diteruskan.
“Misal Covid-19 sudah hilang, kalau pembelajaran itu masih diminati kenapa tidak? Karena anak-anak ada yang kesulitan kalau hanya kemudian dengan online, terus karena ada kebosanan sehingga kita cari varian, mudah-mudahan mereka (anak-anak) semangat belajar,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK), Dispendik Surabaya, Mamik Suparmi menjelaskan, bahwa Pemkot Surabaya menggandeng dua stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi belajar. Yakni TV-9 bagi siswa jenjang SMP dan SBO TV untuk siswa SD.
“Antusiasnya luar biasa. Saat interaktif, banyak sekali yang telepon, anak-anak sangat antusias,” kata Mamik sapaan lekatnya.
Bahkan, kata Mamik, sebelum mengakhiri pembelajaran, guru selalu memberikan layanan tanya jawab interaktif bagi siswa. Mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada pengajar melalui telepon interaktif. Tak hanya itu, sebelum menutup pembelajaran, guru biasanya memberikan penugasan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan Minggu depan.
“Untuk mengetahui apakah indikator pembelajaran hari ini sudah tercapai apa belum. Sedangkan siswa secara interaktif menjawab pertanyaan guru melalui telepon interaktif. Ini yang disebut penilaian formatif,” katanya.
Mamik menambahkan, untuk tahapan belajar melalui televisi sendiri, dimulai dari salam pembuka, motivasi dan apersepsi, materi inti, serta tanya jawab atau penilaian formatif. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan atau rangkuman singkat pembelajaran hari ini. “Selanjutnya adalah penugasan untuk pertemuan berikutnya dan salam penutup,” pungkasnya. (rls/Humas Dispendik Surabaya)