Senin (27/07) merupakan hari pertama bagi ribuan siswa baru memasuki sebuah lingkungan sekolah yang baru. Penegenalan lingkungan sekolah baru tersebut dikemas dalam bentuk Layanan Orientasi Siswa (LOS). Selema tiga hari yakni 27-29 Juli para siswa baru tersebut mengikuti kegiatan LOS di sekolah masing-masing.
Berbagai kegiatan guna menarik minat siswa agar lebih mencintai sekolah barunya tersebut di gelar, mulai dari parade ekskul sekolah sampai dengan penyuluhan narkoba oleh BNN Kota Surabaya warnai LOS hari pertama ini.
Anggota Dewan Pendidikan Surabaya (DPS) Didik YRP menuturkan ada beberapa faktor gangguan yang perlu diwasapadai para siswa dalam meraih prestasi serta kesuksesan mencapai cita-cita. Faktor tersebut ialah kegiatan-kegiatan yang tidak ada gunanya, seperti pacaran kelewat batas, kecanduan game online, serta narkoba.
“Oleh karena itu, siswa baru tersebut harus diberiakan sebuah edukasi yang tepat tentang faktor gangguan-gangguan tersbut agar mereka tidak sampai tidak terjeremus ke hal-hal negatif”, tutur Didik ketika memberikan sosialisasi di SMPN 35.
Kepala SMPN 35 Sumarli, M. Ag menjelaskan dalam LOS hari pertama ini para siswa baru dikenalkan dengan visi dan misi sekolah, tujuannya ialah agar mereka lebih bangga dan mampu meningkatkan prestasi di sekolah baru.
Tidak hanya penyuluhan, parade ektrakurikuler sekolah (Ekskul) juga turut menghiasi pelaksanaan LOS di SMAN 17. Parade tersebut diawali dengan ekskul cheerleader, kemudian atraksi silat Perisai Diri dan ditutup dengan atraksi Paskibraka.
Sementara itu, di SMPN 23 pelaksanaan LOS diawali dengan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 23 Dra. Ellu Dwi Pudjiastuti. Acara selanjutnya dilanjutkan dengan penyematan tanda pengenal kepada perwakilan siswa baru.
Kegiatan LOS hari pertama di SMPN 23 juga diisi dengan penyuluhan narkoba oleh BNN Kota Surabaya. Pada kesempatan ini, Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti, mengemukakan bahwa saat ini banyak generasi muda khususnya para pelajar yang mengkonsumsi narkoba. Oleh karena itu, melalui penyuluhan ini mereka dapat mengetahui bahaya serta dampak negatif ketika menggunakan narkoba.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menegaskan agar dalam pelaksanaan LOS nanti tidak lagi ajang perploncoan apalagi untuk ajang balas dendam. Materi yang diberikan dalam LOS ialah seputar kegiatan-kegiatan yang positif di sekolah.
“Para siswa baru nantinya akan mendapatkan tiga hal dalam LOS yakni pembekalan tentang tiga hal, yakni pengenalan lingkungan baru, proses adaptasi, dan memberikan kegiatan yang positif”.
Ikhsan menambahkan, selama tiga tahun terakhir ini tidak ada laporan LOS menjadi ajang perploncoan. Tujuan LOS ialah memberikan kesan positif bagi siswa baru ketika masuk sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)