Kreatifitas serta kemampuan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Surabaya dalam menghasilkan berbagai macam produk kerajinan patut untuk diacungi jempol, melalui kolaborasi bersama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat mereka memamerkan hasil karyanya dalam peringatan puncak Hari Aksara Internasional (HAI) ke-50 di Taman Candhra Wilwatikta, Pasuruan (20/11).
Kasi Penmas Thussy Apriliyandari menerangkan puncak HAI kali ini stan pameran Surabaya diisi dengan berbagai produk, tidak hanya dari PKBM yang menawarkan kegiatan kursusnya, namun karya LKP turut menjadi perhatian agar kedua-duanya maju secara bersamaan.
Sementara itu, Rika penunggu stan Dispendik dari PKBM Kusuma Wijaya mengungkapkan rata-rata pengunjung tertarik dengan batik hasil kerajinan LKP-LKP di Surabaya.
“Sebanyak karya 37 PKBM dan beberapa dipamerkan dalam kegiatan ini”.
Hari Aksara Internasional (HAI) tanggal 8 September ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) melalui Konferensi Tingkat Menteri negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 17 November 1965 di Teheran, Iran.
Pendidikan Keaksaraan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak-hak dasar warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan yang layak, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas setiap warga negara dalam kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan mendengarkan serta berbicara untuk mengkomunikasikan teks lisan dan tulisan. Melalui Pendidikan Keaksaraan ini diharapkan kapasitas peserta didik dapat meningkat hingga mencapai kemampuan keaksaraan dasar (basic literacy). (Humas Dispendik Surabaya)