Ajang representasi bagi sekolah-sekolah Surabaya diwujudkan Dinas Pendidikan (Dispendik) melalui kegiatan pameran pendidikan yang digelar setiap tahunnya. Dengan mengusung tema “Widya Wahana Pendidikan 2015” Dispendik menyuguhkan hasil karya-karya terbaik dari para guru ataupun siswa dari sekolah masing-masing. Widya Wahana Pendidikan 2015 diikuti oleh 126 sekolah mulai dari tingkat SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta di Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, yakni 27-29 Oktober dibuka langsung oleh Kepala Dispendik Dr. Ikhsan, S. Psi, MM tadi (27/10) di gedung Balai Pemuda Surabaya.
Dalam sambutannya, Ikhsan mengemukakan kegiatan pameran ini merupakan sebuah cermin untuk menjadikan pendidikan Surabaya menjadi lebih baik. Masyarakat bisa melihat langsung perkembangan sekolah-sekolah di Surabaya yang terus semakin maju dan berkembang, namun jika ada sesuatu kekurangan dapat dijadikan motivasi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitasnya.
“Cermin ini merupakan sebuah motivasi kita untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menambahkan, bahwa selain sebagai ajang representasi sekolah, pameran ini juga bertujuan memfasilitasi bakat dan minat siswa baik dibidang akademik maupun non akademik.
Widya Wahan Pendidikan tidak hanya menampilkan keunggulan pada masing-masing sekolah, namun juga memamerkan kreatifitas anak sesuai dibidangny masing-masing. Aneka pertunjukkan yang digelar selama pameran wujud nyata keseriusan Pemkot Surabaya dalam memajukan pendidikan di berbagai lini pendidikan.
Sementara itu, di salah satu stan Vania Rizky bersama kedua temannya berhasil mengembangkan Suweg (amorphophalus) menjadi berbagai makanan dan minuman olahan. Siswi kelas VIII asal SMPN 1 tersebut mampu menjadikan suweg menjadi jus sawo, bakpao suweg, sampai kripik suweg.
Tidak hanya Vania, Lovy, Rozi dan Sahrul menampilkan kemampuan bakatnya melalui bidang broadcasting. Ketiga siswa-siswi SMKN 1 tersebut dengan alat broadcasting penyiar yang dibawa dari sekolah tampak luwes menyapa para pengunjung pamaren layaknya penyiar radio sebenarnya.
“Hal yang paling sulit ialah mempelajari materi presenter”, tutur Sahrul.
Berbeda dengan ketiga siswa-siswi SMKN 1, Melani siswi kelas XII Bahasa SMAN 21 mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca di taman-taman. Melalui program “Go Book” ia bersama timnya setiap waktu luang berkeliling ke taman-taman surabaya dengan membawa sejumlah buku dari perpustakaan sekolah guna menarik animo masyarakat untuk lebih meningkatkan minat baca.
“Sekali terjun tim kami beranggotakan 20-30 siswa, hal tersebut merupakan impelementasi telah dicanangkan Surabaya sebagai kota literasi”, pungkasnya.
Pameran Widya Wahana Pendidikan, turut menjadi sejarah bagi para pengurus anggota Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) yang baru terpilih melalui proses kongres pelajar Surabaya yang diadakan beberapa waktu lalu. Pada kesempatan ini secara simbolik Muhammad Arby ketua Orpes periode 2014-2015 menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada ketua Orpes baru periode 2015-2016 Khusnul Prasetyo asal SMAN 4 Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)