Kelas Inspirasi atau disingkat KI merupakan solusi bagi para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di sekolah, di dalam maupun di luar lingkungannya. Hal ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan sekolah tempat dia berpartisipasi. Partisipasi para profesional tersebut dalam bentuk kerelaan untuk izin tidak bekerja atau mengambil cuti sehari demi berbagi pengalamannya kepada para siswa. Kerelaan tersebut merupakan partisipasi berbasiskan individu, bukan kepentingan institusi tempat dia berprofesi. Ini menunjukkan bahwa kepedulian dan kesadaran pribadi terhadap pendidikan masih tinggi.
Gambaran latar belakang di atas itu merupakan bentuk pengembangan KI pula, mengingat kegiatan tersebut bernilai positif baik bagi sekolah, khususnya para siswa, bagi para relawan itu sendiri, juga bagi perkembangan pendidikan. Rabu 18/12, SMP Negeri 23 Surabaya menggelar sebuah kegiatan yang bertajuk Hari Inspirasi. Kegiatan ini menyentuh Kelas VIII dan Kelas IX, dengan total 17 rombongan belajar atau rombel. Kelas VIII terdiri atas 9 rombel, sedangkan Kelas IX terdiri atas 8 rombel. Melibatkan 20 orang relawan profesional dari orangtua siswa, di antaranya ada acounting, dosen, dokter, pelaut, bank, sound engineer, PNS, dan lain-lain. Di samping ada Wakapolsekta Rungkut, AKP Dwi Eko Budi, S.Sos., dan Lurah Kedung Baruk, Rully Prasetya Negara, S.STP., M.Si. Kegiatan diliput oleh 10 orang relawan fotografer dari Kelas Inspirasi Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM mengungkapkan melalui kelas inspirasi ini para siswa dapat termotivasi untuk meraih cita-citanya dengan lebih bersemangat melalui tekun belajar, berusaha dan berdoa guna menyonsong masa depan yang labih cerah. Ikhsan berharap, bahwa kelas inspirasi ini nantinya bukan saja berasal dari para profesional, melainkan juga para pejabat-pejabat dilingkungan pemkot Surabaya untuk ikut mengajar bersama dengan siswa.
Elly Dwi Pudjiastuti, Kepala Sekolah SMP Negeri 23, menjelaskan bahwa kegiatan ini demi menggiatkan kerjasama antara sekolah dengan para orangtua, yaitu dengan mengandeng sebagian orangtua sebagai Relawan Profesional (Professional Volunteer). “Dengan jumlah siswa lebih dari 1000 orang, SMP Negeri 23 memiliki lebih dari 2000 orangtua, jika hal ini penjumlahannya dari ayah plus ibu. Dari sejumlah tersebut, tentu memiliki keragaman profesi yang bisa dijadikan sebagai modal menginspirasi.”, tambahnya.
Para orangtua yang hadir sebagai relawan profesional diajak untuk menceritakan tentang profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki profesi impian, dan dapat mewujudkannya kelak kemudian hari. Sebagai individu profesional, KI dapat memberi pengalaman mengajar bagi para orangtua di depan kelas. Hal itu, sebagai bentuk kontribusi nyata dan peran aktif terhadap masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan siswa dan guru diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.
“KI di tingkat SMP ini merupakan KI yang dilaksanakan pertama di Indonesia. Selama ini sasaran KI adalah siswa SD, khususnya SD di lingkungan marginal.”, kata Ali Muchson, penggagas kegiatan ini. “Saya berharap, semoga KI di SMP Negeri 23 ini bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan kegiatan yang sama. Dengan partisipasi secara langsung para orangtua, sebagai hal yang positif.”, imbuhnya. Sementara itu, Juwito, S.Sos., M.Si., Dosen Komunikasi UPN, mengatakan bahwa sebagai orangtua siswa sangat mendukung kegiatan ini. Perlu adanya tindak lanjut, hal itu demi meningkatkan wawasan para siswa, tambahnya.
Hal senada disampaikan Prof. DR. Suharjoko, MT., Dosen ITS, sebagai Ketua Komite SMP Negeri 23, bahwa kegiatan ini luar biasa, sebagai pilot project, kiranya perlu dikembangkan sebagai bentuk inovasi sekolah.
Kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan pada 25 April 2012 dengan tema Career Day. Kegiatan Kelas Inspirasi berikutnya pada 20 Februari 2013 di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Sedangkan di Jawa Timur, yang dimotori Kelas Inspirasi Surabaya, serentak mengadakan Kelas Inspirasi di 14 Kota/Kabupaten pada 11 November 2013.
“Senang. Ada suasana dan wawasan baru bagi saya dan teman-teman sehingga tidak boring.”, ujar Siti Nurhayati, siswi Kelas IX-E, yang sedang berbaur dengan sekelompok siswa di pintu gerbang, menunggu jemputan untuk pulang. “Berharap ada kegiatan semacam ini lagi.”, tambahnya, yang disambut dengan seyuman beberapa siswi yang lain. (Humas Dispendik Surabaya)