Dengan pengawalan ketat dari petugas kepolisian, sebanyak 18 box naskah ujian paket kejar paket C, SMALB utama serta susulan tiba di kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya sedianya bahan ujian tersebut akan dipergunakan untuk UN pendidikan kesetaran kejar paket C mulai hari Sabtu (15/04).
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan Siti Asiyah Agustini, S.Psi mengungkapkan sejak pagi, pihaknya bersama kepolisian mengambilkan naskah dari percetakan Jausindo, Sidoarjo selanjutnya naskah-naskah tersebut disimpan di salah satu ruang kantor Dispendik dengan penjagaan kepolisian selama 24 jam.
“Setidaknya ada 297 peserta didik kejar paket C yang mengikuti UNPK Paper Based Test (PBT), selebihnya menggunakan UNBK”, ujar Siti Asiyah, Kamis (06/04).
Sementara itu, Kasi Pendidikan Masyarakat Thussy Apriliyandari SE, menerangkan sebanyak 2.253 peserta mengikuti UNPK 2017, dari 2.253 peserta 1.956 telah menggunakan ujian berbasis komputer. Menurutnya, pada ujian gelombang 2 nanti seluruh peserta didik telah menggunakan UNBK.
“Ini merupakan yang pertama di Indonesia ujian paket berbasis komputer, kami berharap nantinya pelaksanaan berjalan dengan lancar”.
Thussy menambahkan, selain efisien menghemat anggaran (cetak, soal, distribusi, sampai pengamanan), UNBK melatih integritas dan kejujuran siswa menjadi lebih baik. UNBK juga dianggap mampu meminimalisir potensi kecurangan dan memutus mafia kunci jawaban UN yang selama ini sering meresahkan masyarakat terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Selain itu, Siswa Surabaya sudah familiar dengan perangkat IT. (Humas Dispendik Surabaya)